Pemerintah diketahui telah membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk menanggulangi wabah ASF.
Dikutip dari Antara pada Rabu (18/12/2024), pembentukan tim Satgas Penanggulangan Penyakit Demam Babi/ASF ini menjadi pembahasan khusus dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan didampingi Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Pangabean di Jakarta.
"Saat ini banyak ditemukan di Papua, khususnya di Nabire dan Timika, ya, wilayah ini yang akan diselesaikan yang lain aman. Dulu ada di Bali dan sudah ditangani dengan baik," kata Zulkifli.
Menurut pihak Badan Karantina Indonesia (Barantin), penyakit ini telah mewabah di 32 provinsi, meliputi Papua, Papua Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur.
Pada Januari 2024, Papua Tengah sudah mencatat ada 6.273 ekor babi mati akibat ASF.
Saat ini Indonesia belum ada vaksin untuk mengatasi wabah demam babi Afrika.
Berbeda dengan wabah flu burung yang mana vaksinnya sudah tersedia.
Baca Juga: Rokok Bisa Sebabkan Aneurisma! Kenali Gejala dan Cara Cegah Pecah Pembuluh Darah Otak
Bagaimana daya tahan virus demam babi Afrika?
Dikutip dari Buku Saku Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian 2020, daya tahan virus demam babi Afrika sangatlah kuat.
Tanpa perlakuan apapun, virus ini bisa bertahan selama berikut:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.