JAKARTA, KOMPAS.TV - Di musim hujan seperti saat ini, salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak adalah batuk dan pilek. Jika anak kena batuk pilek, apakah boleh langsung diberi antibiotik agar bisa membaik? Mungkin ini menjadi pertanyaan orang tua.
Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerangkannya. Edi menyampaikan bahwa obat antibiotik hanya akan efektif mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Oleh karena itu, penyakit tidak akan sembuh meski diberikan antibiotik yang bagus, jika penyebabnya bukan karena bakteri. Dokter spesialis anak ini menyebut bahwa batuk pilek adalah salah satu penyakit umum yang biasanya tidak membutuhkan obat antibiotik.
Baca Juga: Baru 58 Persen yang Lapor, KPK Sebut Kebenaran Isi LHKPN Pejabat Negara Memprihatinkan
"Penyebab batuk pilek bisa banyak, bisa karena alergi, sebagian besar karena virus, sebagian kecil oleh bakteri," kata Edi dalam Media Briefing IDAI pada Selasa (10/12/2024) mengutip Kompas.com.
Anak batuk pilek ternyata tidak membutuhkan obat antibiotik, jika ingus atau lendirnya encer dan suhu tubuh tidak terlalu tinggi.
"Itu kemungkinannya dua, kalau tidak virus, ya alergi. Oleh sebab itu, tidak diperlukan antibiotik," ujarnya.
Edi menyebutkan ciri-ciri anak batuk pilek yang membutuhkan obat antibiotik adalah mereka yang mengeluarkan lendir berwarna hijau dan kental disertai demam tinggi.
Edi mengatakan, demam yang hanya berlangsung 1-2 hari, lalu turun, tidak sebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga tidak membutuhkan obat antibiotik.
"Sebagian besar batuk pilek kalau kurang dari satu minggu disebabkan oleh virus, sehingga tidak diperlukan antibiotik," jelasnya.
Baca Juga: Waspada Dokter Palsu, BPKN Minta Masyarakat Pastikan Izin Resmi Klinik Kecantikan yang Dikunjungi
Dikutip dari Hopkins Medicine, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 70.000 anak mengunjungi layanan gawat darurat setiap tahun karena reaksi antibiotik.
Jika diresepkan secara tidak tepat, efek samping obat antibiotik yang bisa terjadi meliputi diare, serta cedera hati dan ginjal. Antibiotik dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin anak konsumsi, dan juga bisa memicu reaksi alergi berlebih.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.