Guna mempercepat penyembuhan, orangtua dapat membiarkan anak beristirahat serta menghentikan aktivitas anak, termasuk sekolah dan bermain.
Pasalnya, lima hari pertama setelah gejala gondongan muncul, anak biasanya akan merasa lelah dan lemah. Pastikan pula untuk memenuhi kebutuhan cairan anak karena benjolan pada pipi dan rahang akan mengurangi nafsu makan dan minum, sehingga berpotensi memicu dehidrasi.
Menurut Aisya, orangtua juga dapat mengompres area wajah dan leher anak dengan air dingin untuk mengurangi rasa sakit, serta memberikan obat pereda nyeri.
"Bisa juga memberikan selimut yang hangat karena sering kali anak yang gondongan mengalami demam atau menggigil," kata Aisya.
Syifa Mustika mengatakan, gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus mumps.
"Virus ini termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan sangat menular, menyebar melalui percikan ludah atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi," jelasnya, saat dihubungi terpisah,.
Syifa berujar, virus mumps menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di dekat telinga. Serupa dengan gejala pada anak, penyakit ini akan menyebabkan kelenjar tersebut membengkak, sehingga bagian pipi atau leher terlihat lebih besar.
"Ciri paling khas adalah pembengkakan di satu atau kedua sisi wajah, dekat telinga," kata Syifa.
Cara mengobati gondongan
Menurut Syifa, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi infeksi virus gondongan. Namun, gejalanya dapat diredakan dengan: Istirahat yang cukup Minum banyak air Kompres dingin untuk mengurangi bengkak Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen.
Di sisi lain, cara terbaik untuk mencegah gondongan adalah dengan vaksinasi MMR, yakni Measles, Mumps, dan Rubella. Vaksin tersebut diberikan kepada anak-anak untuk melindungi dari penyakit gondongan, campak, dan rubela.
Pada beberapa kasus, infeksi virus ini pun dapat mengakibatkan meningitis atau radang selaput otak, serta gangguan pendengaran.
"Gondongan biasanya sembuh sendiri dalam waktu beberapa minggu, tetapi jika ada gejala yang parah, seperti nyeri hebat atau demam tinggi, sebaiknya segera konsultasi ke dokter," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.