Baca Juga: Kaya Antioksidan, Ini 7 Manfaat Kuaci untuk Kesehatan
Dikutip dari laman Mayo Clinic, zat capsaicin juga meningkatkan risiko iritasi tenggorokan atau radang tenggorokan.
Ketika makanan pedas yang masuk ke dalam tubuh jumlahnya berlebih, tenggorokan mengalami peningkatan suhu sehingga menjadi panas.
Apabila suhu tenggorokan sudah terlalu panas, kondisi tersebut memicu disfungsi pita suara sehingga tertutup tidak terkendali.
Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan gastritis atau maag akut. Sebab, makanan pedas dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung.
Makanan terlalu pedas juga dapat menyebabkan reflux asam yang berujung pada gastroesophageal reflux disease (GERD), esophagitis (luka pada kerongkongan), dan sindrom atypical.
Reflux asam adalah aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi panas seperti terbakar di saluran kerongkongan.
Baca Juga: 8 Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari: Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental
Selain menyebabkan sakit perut, makanan pedas juga dapat memberi efek insomnia sehingga kualitas tidur menurun.
Makanan terlalu pedas menimbulkan rasa begah, mulas, perut terasa melilit, lalu tidak nyaman saat berbaring.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk menghindari segala bentuk makanan pedas, terutama sebelum tidur.
Sumber : Kompas TV, Healthline, Mayo Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.