Ketika menggunakan retinol, pastikan Anda memakai tabir surya saat berada di luar ruangan pada siang hari. Pasalnya, retinoid membuat kulit lebih sensitif atau rentan terhadap paparan sinar matahari.
Milia dapat bertambah banyak bila kulit terus-menerus terpapar sinar matahari. Agar milia tidak makin banyak dan menghilang, Anda dianjurkan untuk menggunakan tabir surya setiap hari meskipun beraktivitas di dalam rumah.
Pilihlah produk tabir surya dengan SPF minimal 30 dan mengandung bahan berbasis mineral (physical sunscreen). Jenis tabir surya ini lebih ramah di kulit dan tidak menyumbat pori-pori, sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan milia di wajah.
Ekstraksi milia dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil menggunakan pisau bedah pada benjolan. Lalu, keluarkan penumpukan sel kulit mati.
Cara menghilangkan milia di wajah ini merupakan penanganan paling efektif. Namun, prosedur ini hanya dapat dilakukan oleh dokter di klinik kecantikan maupun rumah sakit.
Meskipun relatif aman dilakukan, ekstrasi milia tetap berisiko menimbulkan efek samping, seperti kemerahan, pembengkakan, dan memar. Namun, tenang, kondisi tersebut akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Cara menghilangkan milia selanjutnya adalah prosedur krioterapi. Prosedur ini juga hanya dapat dilakukan oleh dokter di klinik kecantikan maupun rumah sakit.
Krioterapi dilakukan dengan cara mengoleskan atau menyemprotkan nitrogen cair ke milia. Tindakan ini akan membuat milia membeku, sehingga lebih mudah terlepas maupun dilepaskan dari kulit.
Anda tidak perlu khawatir bila mengalami kemerahan, bengkak, dan lepuhan setelah krioterapi dilakukan. Luka tersebut nantinya akan menjadi koreng dan terlepas, sehingga kulit menjadi lebih halus dan sehat.
Prosedur ini tidak akan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut.
Baca Juga: Mengenal Ceramide, Kandungan Skincare Populer yang Punya 5 Manfaat untuk Kulit Wajah
Terapi menggunakan laser ablasi juga dapat menjadi cara menghilangkan milia di wajah. Prosedur ini bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di bawah kulit.
Laser ablasi memiliki risiko efek samping yang relatif rendah dibandingkan dengan prosedur medis menghilangkan milia lainnya. Selain itu, laser tidak akan memengaruhi atau merusak kulit di sekitarnya.
Namun, setelah menjalani prosedur ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dan mengalami ruam serta bengkak di kulit.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.