Peresmian stasiun itu sekaligus menandakan masuknya kereta api pertama kali ke kota Yogyakarta.
Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, perusahaan kereta Belanda, Staats Spoorwegen, kemudian membangun stasiun di sebelah barat Stasiun Lempuyangan.
Stasiun itu kemudian menjadi Stasiun Tugu yang dibangun oleh SS dan mulai dibuka pada 12 Mei 1887.
Tujuan awal dibangunnya Stasiun Tugu adalah untuk kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan Yogyakarta - Solo - Semarang.
Pada awalnya, Stasiun Tugu difungsikan sebagai rute persinggahan pengangkutan barang. Kemudian, pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang.
Pada masa penjajahan kolonial Belanda, stasiun tersebut digunakan oleh para pembesar Belanda sebagai perantara persinggahan dari perjalanan kereta api ke perjalanan darat.
Baca Juga: Waspada Penipuan File APK dengan Modus "Undangan Pemilu" dan "PPS Pemilu 2024"
Sedangkan pada masa perjuangan kemerdekaan dan perang melawan penjajah, Stasiun Tugu memiliki peran sebagai tempat pemberangkatan dan kedatangan pasukan pejuang kemerdekaan.
"Stasiun ini juga menyimpan memori tentang momentum perpindahan Ibu Kota Republik Indonesia ke Kota Yogyakarta dan peristiwa Yogya Kembali," tulis Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Stasiun Tugu dibangun dengan model arsitektur klasik. Pada 1925, stasiun itu mengalami renovasi pada bagian pintu masuk utama atau entrance hall yaitu penambahan tiang persegi berjumlah 8 buah di bagian tengah bangunan.
Kemudian pada 1927, hall stasiun diperluas dan fasad direnovasi menjadi bergaya art deco dengan bentuk-bentuk geometris dan garis-garis lurus yang memberikan kesan modern dan mewah.
Baca Juga: Bapanas Sebut Kelangkaan Beras Premium di Ritel Modern Bukan karena Program Bantuan Pangan
Hingga kini, Stasiun Tugu dari sisi fungsionalnya merupakan stasiun utama di Kota Yogyakarta yang menghubungkannya dengan berbagai kota lainnya.
Terbukti jaringan rel berkembang dari stasiun Tugu ke arah selatan ke wilayah Bantul, Palbapang, dan Sewu Galur.
Lalu ke arah tenggara yaitu Pabrik Gula Kedatoon Pleret melalui sentra kerajinan logam perak Kotagede.
Stasiun Tugu saat ini sudah menjadi stasiun besar dengan enam jalur kereta yang melayani kereta kelas bisnis dan eksekutif menuju berbagai kota tujuan di Pulau Jawa. Namun jalur ke kota Semarang via Magelang justru sudah tidak beroperasi.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.