JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat masih kanak-kanak, kita sering disuruh tidur siang oleh orangtua. Namun, tidur siang tidak kerap tidak dilakukan dengan berbagai alasan, tidak konsisten, rumit, dan sangat bersyarat.
Bahkan, tidur siang dianggap berdampak buruk karena mengganggu irama tidur malam.
Baca Juga: Ahmad Dhani Pernah Tolak Pengunduran Diri Yuke Sampurna dari Dewa 19
Ternyata, tidur siang yang direncanakan bisa menyehatkan, dan bermanfaat. Asalkan, waktu tidur siang dibuat dalam waktu yang lebih singkat 20 hingga 30 menit, atau tidak lebih dari 90 menit.
Jumlah waktu tidur itu untuk mengakomodasi satu siklus tidur penuh dan cukup.
Mengutp The Guardian, Rabu (7/2/24), penelitian di jurnal Sleep Health, pernah menerbitkan soal eksplorasi manfaat lain dari tidur siang teratur.
Selain mencatat waktu tidur tambahan, tidur siang dapat dikaitkan secara positif dengan kesehatan otak.
Para peneliti di University College London dan University of Republic di Uruguay meneliti hubungan antara tidur siang yang teratur dan kognisi.
Kedua faktor ini telah dikaitkan melalui studi observasional pada masa lalu.
Penelitian merujuk pada temuan penelitian tahun 2009 yang menyebutkan bahwa tidur siang singkat selama 15 menit bermanfaat untuk kinerja tugas kognitif tertentu segera setelah tidur siang tersebut.
Namun penulis penelitian ingin mengetahui lebih banyak, Apakah tidur siang merupakan penyebab langsung dari kognisi yang sehat.
Serta volume otak lebih besar pada individu yang melakukannya secara teratur, dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang?
Tim tersebut menggunakan metode yang disebut pengacakan Mendelian untuk menganalisis data genetik lebih dari 375.000 peserta dari studi UK Biobank.
Mereka membandingkan kesehatan kognitif dan struktur otak (dengan pemindaian otak MRI) orang-orang yang memiliki variasi gen sering tidur siang dengan mereka yang tidak.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.