JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei menunjukkan bahwa generasi Z atau gen Z dan milenial merupakan kelompok yang paling rentan tertipu hoaks atau informasi salah yang bertebaran di dunia maya.
Selama ini, masyarakat mengira bahwa boomer atau mereka yang lahir pada tahun 1946-1964 merupakan kelompok yang rentan terpapar hoaks karena kurang paham digital. Rupanya, survei terbaru menunjukkan hal yang sebaliknya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.516 orang di Amerika Serikat berusaha meneliti seberapa besar kemungkinan orang tertipu berita palsu. Survei ini didasarkan pada kerangka Tes Kerentanan Misinformasi yang dikembangkan oleh psikolog University of Cambridge.
Baca Juga: Komisi Pemilihan Umum: Generasi Milenial Indonesia Jadi Pemilih Terbanyak pada Pemilu 2024
Peserta diharuskan untuk melihat 20 berita utama dan menentukan mana yang palsu dan mana yang fakta. Hasilnya, 65 persen peserta mampu mengklasifikasi berita tersebut dengan benar.
Ditemukan pula bahwa peserta yang lebih muda ternyata tidak begitu mahir untuk membedakan mana tajuk berita asli dan palsu ketimbang peserta yang lebih tua.
Hanya 11 persen peserta usia 18-29 tahun yang mampu mengidentifikasi dengan benar dari 16 berita utama dan 36 persen menjawab kurang dari 10 berita dengan benar.
Sementara itu, 36 persen dari peserta usia 65 tahun atau lebih mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Hanya 9 persen yang mendapatkan nilai lebih rendah.
Baca Juga: Survei LPI: Kaum Milenial Papua Apresiasi Kinerja Presiden Jokowi
Lantas, mengapa hal ini terjadi?
Melansir Business Insider, fenomena ini dikaitkan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan seseorang dalam waktu online.
Kurang dari seperempat dari peserta berusia 18-44 tahun menghabiskan waktu sebanyak 2 jam atau lebih per hari untuk berselancar di dunia maya, berbeda dengan 44 persen dari mereka yang berusia 45 tahun ke atas.
Hal ini juga dikaitkan dengan sumber informasi yang biasa dibaca oleh peserta. Peserta yang mendapatkan nilai tinggi mendapatkan berita dari sumber seperti The Associated Press, Axios, dan NPR mendapatkan nilai tinggi pada tes tersebut.
Baca Juga: Banyak Hoaks soal Kondisi Cak Nun, Begini Imbauan dari Sumber Resmi Emha Ainun Nadjib
Sedangkan, mereka yang mendapatkan berita dari platform seperti Snapchat, Truth Social, WhatsApp, dan TikTok mendapatkan nilai terendah dalam tes tersebut, seperti yang diungkapkan dalam survei.
Gen Z dan milenial memang dekat dengan media sosial, sayangnya media tersebut juga dibanjiri informasi yang belum tentu benar.
Sumber : Business Insider
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.