JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan sudah ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sepanjang 2023 di Indonesia, 11 di antaranya meninggal dunia.
Dalam rilis resminya, Kemenkes menyebutkan sudah ada 23.211 kasus gigitan yang telah mendapatkan vaksin antirabies.
Situasi rabies di Indonesia tahun 2020 hingga April 2023, rata-rata per tahun kasus gigitan sebanyak 82.634, kemudian yang diberi vaksin anti rabies hampir 57.000.
Baca Juga: Cegah Rabies Meluas, Distan Karangasem Depopulasi Anjing
Saat ini ada 25 provinsi yang menjadi endemis rabies, tetapi hanya 8 provinsi yang bebas rabies, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, dan Papua.
Sementara itu, dua wilayah sudah menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) rabies, yaitu Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr Imran Pambudi menyebut rabies masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” ungkap dr Imran, Jumat (2/6) dari rilis yang diterima Kompas.tv.
Baca Juga: Lagi, Seorang Warga Jembrana Tewas Diduga Rabies
Sepanjang 2023 ini, Kemenkes sudah mengadakan vaksin untuk manusia sebanyak 241.700 vial dan serumnya sebanyak 1.650 vial.
Saat ini vaksin dan serum tersebut sudah didistribusikan ke provinsi hampir 227.000 vial vaksin dan lebih dari 1.550 vial serum. Sebetulnya vaksin yang diadakan itu merupakan buffer bukan utama.
Sumber : Kompas TV/Kemenkes
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.