Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketupat Laksa disebut juga dengan artefak sejarah. Karena hidangan ini pernah disebut secara bersamaan pada tahun 1450an dalam kitab undang-undang malaka.
Di sanalah kata laksa pertama kali disebut dan orang biasa memakannya bersama ketupat. Ketupat juga disebut sebagai barang purba yang muncul pada tradisi pra Islam.
Pada masa itu digunakan sebagai sesaji pada upacara jelang dan akhir musim panen, sebagai simbol harapan agar mendapatkan keberkahan.
Dalam tradisi umat Islam para wali memperkenalkan ketupat ketika Maulid Nabi, lebaran dan perayaan bulan awal. Dalam 100 gram ketupat terkandung 160 kalori 2,42 gram lemak 30,36 gram karbohidrat dan 3,27 gram protein.
Sama artinya ketupat mengandung 14% lemak 8% protein dan 78 karbohidrat. Itulah mengapa ketupat juga bersifat mengenyangkan, jika ketupat disajikan bersama opor ayam kandungan gizinya menjadi lengkap.
Karena kadar gizi dari opor ayam sendiri sangat seimbang yakni 47% lemak dan 40% protein, dan jika ditambahkan ketupat akan melengkapi.
Alamat: Jl. Assirot No.1, RT.1/RW.3, Sukabumi Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11560
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.