Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Kali ini Gerry akan mencicipi bakmie Jawa di kawasan Palmerah, tepatnya di Bentara Budaya Jakarta. Nah diantara kalian ada yang tau sejarah tentang bakmie Jawa. Nih sejarah soal bakmie Jawa.
Bakmi Jawa merupakan salah satu makanan khas khususnya di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Bakmi Jawa atau Mi Jawa dahulu dikenal dengan istilah bakmi rebus atau dalam bahasa jawa disebut dengan Bakmi godhog yang dimasak dengan bumbu dan rempah yang khas masakan Jawa. Dahulu, para penjual bakmi jawa dari Gunungkidul ini bekerja di restoran China diperkerjakan orang Tionghoa. Lama bekerja di dapur, mereka mulai belajar dan handal membuat mie sendiri. Kecerdasan meracik bumbu, memilih dan menakar bahan baku, memadukan sayur mayur dan memformulasikannya ke dalam wajan, mereka lakoni tahap demi tahap demi menemukan titik puncak kelezatan kuliner tersebut.
Keistimewaan Bakmi Jawa lainnya adalah pada cara pengolahannya. Bakmi jawa dimasak masih menggunakan cara tradisional yaitu masih menggunakan tungku tanah liat (anglo) dan api dari arang. Setiap pembeli bakmi jawa meskipun memesan dengan jumlah posri yang banyak, namun penjual bisanya membuatnya tetap satu persatu porsi menggunakan wajan yang kecil tidak diolah secara missal secara berbarengan.
Melihat latar belakang sejarahnya, pada mulanya bakmi ini berasal dari Desa Piyaman, Wonosari, Gunung kidul, Yogyakarta yang dipercaya sebagai tempat asal pembuat bakmi jawa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.