SOLO, KOMPAS.TV – Makanan khas Solo tak lepas dari pengaruh Keraton Surakarta yang selalu menjaga kelestarin dan menjalankan tradisinya.
Berbagai cita rasa makanannya terbentuk dari akulturasi suku Jawa, Cina, dan Arab di masa penjajajahan mendiami Surakarta.
Ciri dari makanan khas Solo adalah penggunaan bumbunya. Sebut saja gulai dan satenya yang terpengaruh dari masakan Arab, serta timlo dan wedang dari masakan masyarakat Tionghoa.
Pada masa pendudukan Belanda pun ikut menginspirasi lahirnya makanan Selat Solo dan Bistik Lidah.
Rata-rata kuliner khas Solo pun mempunyai sita rasa gurih dan manis. Tentu karena masakan Solo didominasi oleh budaya Jawa, maka tidak heran bila terdapat beberapa kesamaan kuliner dengan daerah lain.
Rekomendasi makanan saat bertandang ke Solo yang patut dicoba utamanya ada tiga, nasi liwet, nasi timlo, dan selat solo.
Saat Anda berada di Solo, kuliner satu ini sangat mudah dijumpai karena ada di hampir setiap sudut kota. Melansir dari Gramedia.com, nasi liwet ini terdiri dari nasi gurih yang dipadukan bersama sayuran jipang, telur, daging ayam, santan kenal, opor serta beberapa bahan tambahan lainnya.
Baca Juga: Pasar Lawas 2022, Menikmati Kuliner Jadul di Kawasan Makam Raja-Raja Mataram Kotagede
Nasi liwet ini biasanya disajikan dengan menggunakan daun pisang yang dipincuk.
Saat mencoba kuliner yang satu ini, aroma pertama yang tecium adalah wangi santan disusul aroma opor ayam yang menyeruak keluar dalam panci.
Rasanya benar-benar gurih dan sedikit manis. Semua bahan diolah sampai lembut dan kaya akan bumbu.
Beberapa sumber menyebutkan Selat Solo terinspirasi dari steak. Masyarakat Solo memodifkasi steak yang di sesuaikan dengan lidah masyarakat setempat.
Selat Solo ini terdiri dari sayuran seperti wortel, buncis, selada, tomat dan timun. Kemudian tokoh utamanya adalah daging ditambah kentang. Bisa dibilang kuliner ini perpaduan bistik dan salad.
Namun, untuk dagingnya yang dalam budaya Eropa dimasak setengah matang, hal itu dimodifikasi dengan dicincang lalu dicampur sosis, tepung roti dan telur. Semuanya dicampur lalu dibentuk dan dibungkus dengan daun pisang.
Kemudian dikukus hingga matang. Daging yang sudah matang didiamkan hingga dingin. Setelah itu diiris tebal dan digoreng dengan sedikit margarin.
Selat Solo ini disajikan dengan kuah atau saus berwarna cokelat yang berasal dari kecap. Tak heran jika rasa yang ditawarkan manis, asam, dan gurih.
Rasanya sendiri terbilang manis dan gurih. Untuk Anda yang berasal dari Jawa Timur yang umumnya mempunyai cita rasa gurih pedas, Selat Solo ini akan terasa manis.
Kemudian ada aroma lada yang memang ditaburi di atasnya. Butiran lada hitam tersebut turut memberikan sensasi pedas. Untuk sausnya akan tercium aroma pala.
Timlo Solo ini merupakan kuliner yang berisi daging ayam, ati ampela ayam, bihun, sosis goreng khas Solo serta telur pindang.
Sosis goreng khas Solo ini juga berbeda dengan sosis kebanyakan, terbuat dari kulit lumpia atau risoles yang dilipat mirip dengan martabak serta digoreng.
Dalam gulungan sosis solo berisi daging ayam bagian dada yang disuwir. Setelah itu, gorengan sosis dihidangkan dalam potongan kecil.
Sosis inilah yang membedakan makanan solo dengan jenis makanan berkuah lainnya seperti soto serta sup.
Rasa dari timlo ini gurih dan segar lantaran mirip dengan sup. Kemudian ada rasa manis dari wortel, gurih dari sosis dan kentang yang digoreng tipis.
Kuliner ini akan cocok di semua lidah masyarakat Indonesia.
Sumber : Kompas TV, gramedia.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.