Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Identitas pasien suspect Corona dalam video ini kami ungkap atas seizin dari pasien.
Thread seorang suspect Corona bernama Fachri Muchtar menjadi viral di media sosial. Ia mengungkapkan pengalamannya sebagai pasien di salah Satu RS Rujukan di Jakarta.
Thread pengalaman tes Corona ini ia ungkap di akun twitternya.
Fachri mulai mengalami gejala setelah menghadiri acara di Kota Tua, Jakarta pada awal maret.
Di acara tersebut memang bercampur dengan warga negara asing.
Kemudian ia menggunakan alat makan berbarengan di acara tersebut.
Fachri mengakui ada beberapa alat makan yang mungkin kurang bersih dicuci, salah satunya gelas yang terlihat keruh.
Lalu, setelah menghadiri acara tersebut Fachri mulai mengalami gejala beberapa hari kemudian sampai batuknya tak kunjung sembuh.
Ia pun pada akhirnya berinisiatif memeriksakan diri untuk tes Corona.
Fachri pun menjalani tes Corona pada 15 Maret 2020 di salah satu Rumah Sakit rujukan.
Ia pun langsung dibawa ke UGD dan diberi oksigen karena batuk-batuk terus.
Yang membuat Fachri khawatir adalah saat masuk ke dalam ruang dekontaminasi, ternyata bukan hanya dirinya saja yang berada di ruangan tersebut. Namun, setidaknya ada 5 orang yang berada di ruang dekontaminasi dengan kondisi yang sama, batuk-batuk.
Tapi, Fachri mengatakan dirinya tak tahu pasti apakah pasien tersebut suspect Corona, atau penyakit batuk biasa, atau malah ada pasien yang sudah positif Corona.
Menurut Fachri dengan dicampurkannya pasien dengan gejala batuk-batuk malah akan membuat penularan virus Corona semakin tinggi.
Selain itu, menurut Fachri, rumah sakit pun kewalahan karena banyaknya pasien yang tes Corona di IGD Rumah Sakit. Ini membuat penanganan pasien menjadi cukup lama.
Fachri pun sempat bingung karena setelah dinyatakan suspect Corona, awalnya ia diminta untuk tak meninggalkan ruangan isolasi, namun pada akhirnya ia diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Fachri berharap agar pemerintah memperbanyak RS rujukan untuk mengetes infeksi Virus Corona selain itu Ia juga berharap agar pemerintah membuat RS Khusus Corona untuk menghadapi penyebaran virus ini.
Hari ini (17/3/2020), Fachri menjalani tes SWAB untuk kedua kalinya. Tes ini akan menentukan apakah Fachri positif atau negatif terinfeksi virus Corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.