Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jakarta, Kompas.tv - Hubungan Indonesia dan China beberapa hari terakhir memanas, setelah China mengeluarkan klaim memiliki hak di Perairan Natuna yang masuk sebagai Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Atas polemik ini, nama Natuna pun menjadi santer diperbincangkan. Termasuk mengenai potensi kekayaan alam Perairan Natuna yang disebut-sebut termasuk yang terbesar di dunia.
Baca Juga: Pakar Hukum Internasional: Insiden Kapal China di Laut Natuna Bukan Perkara Teritori
Indonesia dikenal sebagai negara produsen gas alam dunia. Salah satu cadangan terbesarnya, berada di perairan Natuna yang saat ini tengah berpolemik karena klaim China. Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM), Indonesia memiliki cadangan gas bumi mencapai 144,06 triliun kaki kubik (TCF), terdiri dari cadangan terbukti (P1) sebesar 101,22 TSCF dan cadangan potensial (P2) 42,84 TSCF. Cadangan gas terbesar di Indonesia berada di Natuna, tepatnya berada di Blok East Natuna 49,87 TCF. Selanjutnya disusul Blok Masela di Maluku 16,73 TCF, dan Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar 2,66 TCF. Besarnya kandungan gas alam di Natuna tersebut, membuatnya disebut-sebut sebagai cadangan gas terbesar di Asia Pasifik.
East Natuna direncanakan baru bisa memproduksi gas pada tahun 2027. Lamanya produksi karena belum ada teknologi yang mempuni untuk menyedot gas di kedalaman laut Nantuna. Masalah terberatnya, yakni kandungan gas CO2 yang mencapai 72 persen, sehingga perlu teknologi khusus yang harganya juga mahal.
Berbeda dengan blok lain di Natuna, gas yang diproduksi dari East Natuna tak dijual melalui pipa ke Singapura, namun diharapkan bisa disalurkan ke Jawa lewat pipa yang tersambung dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Selatan dan sampai ke Jawa Tengah. Wilayah kerja migas yang berlokasi di Kepulauan Natuna, berjumlah 16 WK, terdiri dari 6 WK produksi, 10 WK eksplorasi di mana 3 diantaranya dalam proses terminasi karena waktu kontraknya telah habis dan belum berhasil memperoleh temuan migas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilirik China, Natuna Simpan Cadangan Gas Raksasa", https://money.kompas.com/read/2020/01/05/144631726/dilirik-china-natuna-simpan-cadangan-gas-raksasa?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook.
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
#natuna #gasalam #china
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.