Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Badan Antariksa Amerika (NASA) sengaja menabrakkan pesawat ke salah satu asteroid untuk melancarkan misi menyelamatkan umat manusia dari benda luar angkasa raksasa.
Aksi tabrakan ini bukan untuk menghancurkan asteroid, tetapi membelokkan orbitnya dan mendorongnya menjauhi Bumi.
Bisa dibilang ini sebagai salah satu sistem pertahanan dari benda luar angkasa yang mengancam Bumi, seperti dikutip dari situs NASA, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga: Asteroid 1998 OR2 akan Melintasi Bumi Pekan Depan, Bentuknya seperti Pakai Masker
NASA memiliki misi DART untuk menghalau asteroid. Pesawat ruang angkasa DART atau singkatan dari Double Asteroid Redirection Test akan diluncurkan pada 2021.
Asteroid ini memiliki diameter 160 meter. European Space Agency (ESA) menyebut ukuran asteroid Didymos hampir sama dengan Piramida di Mesir.
Sebelumnya, asteroid sebagai target pertama telah ditemukan yang diberi nama Didymos. Namun, International Astronomical Union menyetujui untuk mengubah nama baru dengan Dimorphos.
"Para astronom akan dapat membandingkan pengamatan dari teleskop, sebelum maupun sesudah misi DART diluncurkan untuk menentukan berapa banyak periode orbit Dimorphos yang berubah," kata Ilmuwan Utama Misi DART, Tom Statler.
Uji coba misi DART kali ini tak hanya melibatkan NASA tetapi ada juga badan antariksa dari negara lain yang ikut berpartisipasi seperti Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA).
Baca Juga: Pesawat Tanpa Awak "Hayabusa 2" Mendarat di Asteroid
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.