KIEV, KOMPAS.TV - Kabar gembira muncul dari konflik Ukraina dan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan pada dasarnya sudah sepakat mengenai gencatan senjata terbatas.
Kabar itu mencuat setelah kedua pemimpin negara tersebut berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Tump pekan ini.
Meski begitu masih belum bisa dipastikan kapan gencatan senjata terbatas tersebut akan berlaku dan target mana saja yang akan ditetapkan tidak boleh diserang.
Dilansir Associated Press, Kamis (20/3/2025), kesepakatan sementara untuk mengendalikan sebagian perang itu terjadi setelah Putin menolak desakan Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari.
Kesulitan dalam membuat pihak-pihak yang bertikai untuk sepakat tak saling menyerang infrastruktur energi menyoroti tantangan yang akan dihadapi Trump dalam upaya memenuhi janji kampanyenya untuk segera mengakhiri perang.
Baca Juga: Israel Kembali Luncurkan Serangan Darat ke Gaza, Duduki Sebagian Wilayah Kunci
Zelenskyy dan Trump berbicara lewat telepon selama sekitar satu jam pada Rabu (19/3/2025). Keduanya mengatakan pembicaraan itu berjalan dengan baik.
Zelenskyy mengatakan pembicaraan teknis di Arab Saudi pada akhir pekan ini akan berupaya untuk menyelesaikan jenis infrastruktur apa yang akan dilindungi berdasarkan perjanjian itu.
Namun, ketiga pihak terlihat memiliki pandangan berbeda tentang apa yang tercakup dalam kesepakatan itu.
Gedung Putih mengatakan "energi dan infrastruktur" akan tercakup sedangkan Kremlin menegaskan perjanjian tersebut merujuk secara khusus pada "infrastruktur energi".
Sementara Zelenskyy mengatakan ia juga ingin jalur kereta api dan pelabuhan dilindungi.
“Salah satu dari langkah-langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya,” ujar Zelenskyy di media sosial usai bertelepon dengan Trump.
“Saya mendukung langkah ini, dan Ukraina mengonfirmasi bahwa kami siap melaksanakannya,” tambahnya.
Baca Juga: Gedung Putih Tepis Tuntutan Kembalikan Patung Liberty ke Prancis: Kalian Dulu Selamat Berkat AS
Menurut pernyataan Gedung Putih, pada pembicaraan itu, Trump menyarankan Zelenskyy mempertimbangkan memberikan kepemilikan pembangkit-pembangkit listrik Ukraina kepada AS. Dengan dalih untuk memastikan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.
Keduanya berbicara sehari setelah Presiden AS mengadakan pembicaraan serupa dengan Putin.
Pada Selasa (18/3/2025), Putin mengatakan kepada Trump bahwa dia akan setuju untuk tidak menargetkan infrastruktur energi Ukraina, tapi menolak mendukung gencatan senjata penuh selama 30 hari seperti diusulkan Presiden AS.
Kremlin mengungkapkan, Putin secara jelas menegaskan kepada Trump bahwa harus ada penghentian bantuan militer asing dan pembagian informasi intelijen sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
Namun, Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt menggarisbawahi bahwa pembagian informasi intelijen AS untuk pertahanan Ukraina, akan berlanjut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.