Gedung Putih mengatakan "energi dan infrastruktur" akan tercakup sedangkan Kremlin menegaskan perjanjian tersebut merujuk secara khusus pada "infrastruktur energi".
Sementara Zelenskyy mengatakan ia juga ingin jalur kereta api dan pelabuhan dilindungi.
“Salah satu dari langkah-langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya,” ujar Zelenskyy di media sosial usai bertelepon dengan Trump.
“Saya mendukung langkah ini, dan Ukraina mengonfirmasi bahwa kami siap melaksanakannya,” tambahnya.
Baca Juga: Gedung Putih Tepis Tuntutan Kembalikan Patung Liberty ke Prancis: Kalian Dulu Selamat Berkat AS
Menurut pernyataan Gedung Putih, pada pembicaraan itu, Trump menyarankan Zelenskyy mempertimbangkan memberikan kepemilikan pembangkit-pembangkit listrik Ukraina kepada AS. Dengan dalih untuk memastikan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.
Keduanya berbicara sehari setelah Presiden AS mengadakan pembicaraan serupa dengan Putin.
Pada Selasa (18/3/2025), Putin mengatakan kepada Trump bahwa dia akan setuju untuk tidak menargetkan infrastruktur energi Ukraina, tapi menolak mendukung gencatan senjata penuh selama 30 hari seperti diusulkan Presiden AS.
Kremlin mengungkapkan, Putin secara jelas menegaskan kepada Trump bahwa harus ada penghentian bantuan militer asing dan pembagian informasi intelijen sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
Namun, Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt menggarisbawahi bahwa pembagian informasi intelijen AS untuk pertahanan Ukraina, akan berlanjut.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.