“Itu dilakukan dalam upaya memperluas zona keamanan dan menciptakan daerah penyangga parsial antara Gaza utara dan selatan,” katanya.
“Sebagian besar kegiatan darat, pasukan memperluas kendali mereka lebih jauh ke pusat Koridor Netzarim,” tambahnya.
Hamas menegaskan serangan terbaru Israel merupakan pelanggaran baru dan berbahaya bagi kesepakatan gencatan senjata.
Kelompok perlawanan itu menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani dengan Israel pada Januari.
Menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmout Basal, serangan Israel pada Rabu menyebabkan 70 orang tewas di seluruh Gaza.
Sebanyak 50 orang tewas di Gaza tengah dan utara, sedangkan 20 lainnya di Rafah dan Khan Younis.
Sementara di Beit Lahia, 24 orang terbunuh setelah serangan udara Israel menghantam sebuah rumah duka.
Baca Juga: Sekjen PBB Kecam Israel yang Rusak Gencatan Senjata dan Bunuh 400 Orang di Gaza: Saya Marah
Menurut Bashal, sebanyak 21 orang lainnya, termasuk enam anak-anak, terbunuh dalam serangan ke pemukiman Al-Sabra.
Pertahanan sipil lebih lanjut memperingatkan akan datangnya bencana kelaparan, karena blokade bantuan kemanusiaan Israel selama hampir tiga pekan, memperburuk kondisi yang sudah buruk di Gaza.
“Kita berada di ambang bencana keaparan yang mengancam penduduk Gaza,” ujarnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.