TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel meluncurkan serangan darat perdana ke Gaza setelah gencatan senjata dengan Hamas hancur.
Militer Israel pada Rabu (19/3/2025) mengungkapkan telah meluncurkan "aktivitas darat yang ditargetkan" di Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terjebak di tengah serangan udara dan darat serta blokade bantuan kemanusiaan dan listrik.
Israel juga mengungkapkan telah menduduki sebagian wilayah kunci di Gaza.
Serangan darat tersebut diluncurkan hanya selang sehari usai Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian merupakan wanita dan anak-anak.
Serangan mematikan pada Selasa (18/3/2025) dini hari itu pun menghancurkan gencatan senjata berusia dua bulan yang mulai berlaku 19 Januari lalu.
Gencatan senjata sedianya diimplementasikan dalam tiga tahapan yang meliputi penghentian perang serta penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza.
Namun, Israel menolak melaksanakan tahap kedua dan menuntut periode tahap pertama diperpanjang.
Sedangkan Hamas ingin gencatan senjata berlanjut ke tahap kedua seperti yang sudah disepakati sebelumnya. Pelanggaran-pelanggaran kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan Israel dibalas Hamas dengan menunda pembebasan tawanan.
Baca Juga: Staf PBB Asal Bulgaria Terbunuh Serangan Israel di Gaza, Sekjen PBB Desak Penyelidikan Menyeluruh
Hamas menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membatalkan gencatan senjata dan menempatkan para tawanan pada “risiko nasib yang tak diketahui”.
Dikutip dari CNN, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan tentara mereka memulai aktivitas di selatan dan tengah Gaza.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.