SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik sebagai reaksi atas dimulainya latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS)-Korea Selatan.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik ke arah laut pada Senin (10/3/2025).
Penembakan rudal tersebut dilakukan beberapa jam setelah AS-Korea Selatan mulai menggelar latihan militer gabungan.
Korea Utara menganggap latihan militer gabungan tersebut sebagai latihan untuk melakukan invasi.
Penembakan rudal itu merupakan yang kelima yang dilakukan negara pimpinan Kim Jong-un itu pada tahun ini.
Baca Juga: Korea Utara Akhirnya Perlihatkan Kapal Selam Nuklirnya, Bakal Jadi Ancaman Korsel-AS
Dikutip NBC News, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi rudal balistik itu diluncurkan dari Provinsi Hwanghae Utara.
Namun, mereka tak memberikan detail lebih lanjut mengenai seberapa jauh rudal-rudal itu meluncur.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan hanya mengatakan mereka telah meningkatkan postur pengawasannya, dan berkoordinasi dari dekat dengan AS.
AS dan Korea Selatan telah memulai latihan militer gabungan tahunan mereka pada Senin pagi.
Latihan militer gabungan dengan nama The Freedom Shield itu, akan berlangsung selama 11 hari.
Latihan tersebut dilakukan setelah militer Korea Selatan dan AS menunda latihan penembakan langsung, setelah Seoul menyelidiki insiden dua jet tempurnya salah membombardir area warga sipil dalam latihan pemanasan pekan lalu.
Latihan militer AS-Korea Selatan kerap mendapat kecaman dari Korea Utara, yang telah menyebutnya sebagai aksi provokasi berbahaya.
Baca Juga: Sesumbar Elon Musk Picu Debat Menlu AS dan Polandia, Janji Tak Akan Putus Starlink di Ukraina
Pyongyang juga menegaskan latihan militer gabungan tersebut meningkatkan risiko konflik militer.
Latihan militer gabungan The Freedom Shield ini menandai latihan berskala besar pertama sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden AS.
Latihan ini muncul di tengah meningkatnya tensi dengan Korea Utara terkait ambisi nuklir Pyongyang, dan keterlibatannya dalam perang Rusia-Ukraina.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : NBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.