Kelompok tersebut menyatakan kesediaannya menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan Palestina lainnya, tetapi tetap bersikeras untuk tidak melepaskan persenjataannya sebelum negara Palestina berdiri.
Usulan Trump bulan lalu yang menyerukan relokasi sekitar dua juta penduduk Gaza ke negara lain dan mengubah wilayah tersebut menjadi kawasan wisata eksklusif menuai kecaman luas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut baik gagasan tersebut.
Tetapi para pemimpin Palestina, negara-negara Arab, dan kelompok hak asasi manusia menolaknya dengan tegas.
Mereka menilai usulan tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan berpotensi memperburuk ketegangan di kawasan.
Baca Juga: Israel Serang Kapal di Lepas Pantai Gaza, Dua Warga Palestina Tewas
Trump juga sempat menyebut bahwa Mesir dan Yordania bisa menampung pengungsi Palestina dari Gaza.
Namun, kedua negara itu dengan tegas menolak skenario tersebut.
Di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk, Yordania mulai mengevakuasi sekitar 2.000 anak-anak Palestina yang mengalami luka berat akibat perang untuk menjalani perawatan medis.
Gelombang pertama yang terdiri atas sekitar 30 anak telah tiba di Yordania pada Selasa.
Para pasien ini, yang sebagian besar merupakan korban amputasi, didampingi oleh dua anggota keluarga masing-masing.
Pemerintah Yordania memastikan anak-anak tersebut akan kembali ke Gaza setelah perawatan mereka selesai.
Selain itu, Yordania juga telah mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza dan mengirim bantuan melalui jalur udara serta darat.
Perang antara Israel dan Hamas yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Di sisi lain, Israel mengeklaim telah menewaskan lebih dari 17.000 pejuang Hamas, meskipun angka ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Serangan Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Gaza, termasuk rumah sakit dan sarana vital lainnya.
Perang ini juga menyebabkan lebih dari 90 persen populasi Gaza mengungsi ke lokasi-lokasi yang sudah penuh sesak, seperti kamp-kamp darurat dan sekolah yang dijadikan tempat perlindungan.
Baca Juga: Cerita Warga Gaza Jalani Ramadan di Tengah Kehancuran dan Kehilangan Keluarga
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.