Kompas TV internasional kompas dunia

280 Ribu Warga Kanada Desak Trudeau Cabut Kewarganegaraan Elon Musk karena Dinilai Melawan Negara

Kompas.tv - 26 Februari 2025, 14:36 WIB
280-ribu-warga-kanada-desak-trudeau-cabut-kewarganegaraan-elon-musk-karena-dinilai-melawan-negara
Elon Musk berpidato di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Gaylord National Resort & Convention Center, Kamis, 20 Februari 2025, di Oxon Hill, Maryland. (Sumber: AP Photo/Jose Luis Magana)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

OTTAWA, KOMPAS.TV - Lebih dari 280.000 warga Kanada telah menandatangani petisi yang mendesak Perdana Menteri Justin Trudeau untuk mencabut kewarganegaraan miliarder teknologi Elon Musk. Petisi ini berisi kecaman terhadap Musk yang bertindak melawan kepentingan nasional Kanada dengan keterlibatannya dalam pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.

Petisi ini diluncurkan pada 20 Februari lalu dan disponsori oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat Baru, Charlie Angus. 

Dalam petisi tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Musk dituduh menjadi bagian dari pemerintahan asing yang berupaya menghapus kedaulatan Kanada serta menggunakan pengaruh dan kekayaannya untuk mencampuri pemilu di negara itu.

Baca Juga: Alasan Efisiensi, Elon Musk Serukan Penghapusan Semua Lembaga Pemerintah di AS

Musk, yang lahir di Afrika Selatan, memang memiliki tiga kewarganegaraan, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada.

Kewarganegaraan Kanada yang dimilikinya ia peroleh melalui ibunya yang merupakan warga negara Kanada.

Sebagai CEO Tesla dan SpaceX serta pemilik platform media sosial X, Musk telah lama dikenal sebagai figur berpengaruh dalam dunia bisnis dan teknologi. 

Namun, belakangan ini ia semakin terlibat dalam politik Amerika Serikat, terutama sebagai salah satu penasihat terdekat Presiden Trump.

Hubungan erat antara Musk dan Trump menambah ketegangan dalam hubungan diplomatik antara Washington dan Ottawa. 

Salah satu isu utama adalah ancaman Trump untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang Kanada dan Meksiko, yang berpotensi membatalkan perjanjian perdagangan bebas yang telah berlangsung selama tiga dekade antara kedua negara. 

Selain itu, Trump juga berencana mengenakan tarif tinggi terhadap impor baja dan aluminium, termasuk dari Kanada.

Baca Juga: Tingkah Polah Anak Elon Musk Saat Bertemu Trump: Tiru Bicara Ayahnya hingga Mengupil

Musk sendiri tidak tinggal diam terhadap petisi tersebut. Melalui unggahannya di platform X, ia merespons dengan pernyataan yang semakin memicu kontroversi. 

Ia menyebut bahwa "Kanada bukan negara sungguhan" dan menyindir Trudeau sebagai "gubernur Kanada".

Sebelumnya, Musk dan Trump juga pernah melontarkan pernyataan yang menyiratkan bahwa Kanada sebaiknya menjadi "negara bagian ke-51" Amerika Serikat. 

Pernyataan ini menambah kekhawatiran di kalangan warga Kanada terkait pengaruh politik AS terhadap negara mereka.

Petisi ini dijadwalkan akan ditutup pada 20 Juni dan akan diajukan ke parlemen untuk mendapat tanggapan dari pemerintah Kanada. Namun, belum ada kejelasan mengenai bagaimana Ottawa akan merespons tuntutan ini.

Menurut hukum Kanada, kewarganegaraan hanya dapat dicabut dalam kasus kejahatan berat seperti pengkhianatan dan spionase, atau jika ditemukan bukti penipuan dalam proses aplikasi kewarganegaraan. 

Dengan aturan tersebut, kemungkinan Musk kehilangan kewarganegaraa Kanada-nya masih menjadi tanda tanya. 

Baca Juga: Momen Elon Musk Angkat Gergaji Mesin, Terima Hadiah dari Presiden Argentina


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Al Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x