Kompas TV internasional kompas dunia

Meski Usulan Trump Dikecam, Israel Mulai Siapkan Rencana Relokasi Warga Gaza

Kompas.tv - 6 Februari 2025, 17:37 WIB
meski-usulan-trump-dikecam-israel-mulai-siapkan-rencana-relokasi-warga-gaza
Dua anak menunggu untuk mendapatkan air di samping deretan jerigen kosong di area yang sebagian besar hancur akibat serangan udara dan darat tentara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza, Rabu, 5 Februari 2025. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

GAZA, KOMPAS.TV – Pemerintah Israel mulai menyiapkan rencana pemindahan sebagian besar warga Palestina dari Jalur Gaza, meski usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mendapat kecaman dari banyak pihak.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Kamis (6/2/2025), mengatakan ia telah menginstruksikan militer Israel untuk menyusun rencana relokasi dalam skala besar.

“Rencana ini akan mencakup opsi keluar melalui perbatasan darat serta pengaturan khusus untuk evakuasi melalui laut dan udara,” ujar Katz, dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: “Pergi ke Neraka”: Warga Gaza Kecam Rencana Trump untuk Relokasi Paksa

Katz menyambut baik proposal Trump yang disebutnya sebagai langkah berani. Menurutnya, rencana ini bisa memberikan kesempatan bagi sebagian besar populasi Gaza untuk menetap di berbagai tempat di dunia.

Namun, Katz tidak menjelaskan apakah para pengungsi akan diizinkan kembali ke Gaza di kemudian hari. 

Sejak dimulainya kampanye militer Israel selama 15 bulan terakhir melawan Hamas, wilayah Gaza telah menjadi hampir tidak layak huni.

Sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengambil alih Gaza dan mengembangkan wilayah tersebut menjadi pusat ekonomi dan wisata, yang ia sebut sebagai "Riviera Timur Tengah."

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan menangani itu juga. Kami akan memilikinya," kata Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.

Trump juga menyebut bahwa Gaza dapat menjadi tempat tinggal bagi masyarakat dunia, termasuk warga Palestina yang tersisa setelah relokasi.  

"Saya pikir Anda bisa menjadikannya tempat internasional yang luar biasa. Potensi di Jalur Gaza sangat luar biasa," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Tolak Keras Rencana Donald Trump Ambil Alih Gaza

Namun rencana Trump tersebut mendapatkan kecaman dari Hamas, pemerintah Palestina, serta banyak negara Arab, yang menyebutnya sebagai upaya terang-terangan untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.

Samir Abu Basel, seorang warga Gaza, dengan tegas menolak usulan Trump, menyebutnya sebagai gagasan yang tidak masuk akal.

"Trump bisa pergi ke neraka, bersama dengan ide-idenya, uangnya, dan keyakinannya," kata Samir.

Sebagai ayah lima anak, ia menegaskan bahwa orang-orang Palestina bukan aset yang bisa dipindahkan seenaknya.

"Kami tidak akan pergi ke mana-mana. Kami bukan aset miliknya."

Menurutnya, jika Trump benar-benar ingin menyelesaikan konflik, seharusnya yang direlokasi adalah warga Israel.

"Jika dia ingin menyelesaikan konflik ini, sebaiknya dia membawa orang-orang Israel dan menempatkan mereka di salah satu negara bagian di AS. Mereka adalah pendatang, bukan kami. Kami adalah pemilik tanah ini," tegasnya.

Banyak warga Palestina di Gaza khawatir bahwa rencana Trump hanyalah upaya lain untuk mengulangi peristiwa Nakba tahun 1948, ketika ratusan ribu warga Palestina terusir dari tanah mereka akibat perang yang berujung pada pendirian negara Israel. 

Baca Juga: Hamas dan Sekutu AS Kecam Donald Trump soal Gaza, Saudi Ancam Tak Akui Israel Tanpa Palestina


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Associated Press/Al Jazeera

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x