PUCHENG, KOMPAS.TV - Tewasnya seorang remaja usai diduga terjatuh di asramanya disebut memicu demonstrasi berujung kerusuhan di China.
Dalam video yang muncul di media sosial, para demonstran tampak melempari berbagai benda ke polisi. Sementara para petugas penegak hukum terlihat memukuli demonstran.
Insiden kerusuhan tersebut terjadi di Pucheng, Provinsi Shanxi di bagian barat laut China.
Dilansir BBC, Jumat (10/1/2025), kerusuhan ini dipicu kematian seorang remaja pada Jumat (2/1/2025) pekan lalu.
Menurut pihak otoritas, remaja tersebut tewas terjatuh karena kecelakaan di asrama sekolahnya. Namun, muncul rumor di media sosial bahwa ada yang ditutupi dalam insiden kematian remaja tersebut.
Baca Juga: AS-Denmark Tegang usai Trump Bilang Ingin Caplok Greenland, Perang Bakal Terjadi?
Demonstrasi merebak setelahnya dan terjadi selama beberapa hari, sebelum dilaporkan mulai meredup pekan ini.
Demonstrasi bukan hal yang jarang di China. Namun otoritas semakin sensitif terhadap demonstrasi sejak unjuk rasa Kertas Putih 2022 yang memprotes kebijakan Covid-19.
Ketika itu, kritikan yang langka terhadap Partai Komunis China dan Presiden Xi Jinping pun muncul.
Media China terkesan diam terkait demonstrasi di Pucheng. Sejumlah rekaman video yang menyebut apa pun tentang demonstrasi sebagian besar telah disensor dari media sosial China.
Hal itu biasanya dilakukan pada insiden yang dianggap sensitif oleh pihak berwenang. Namun, sejumlah video bocor keluar dari China dan diposting di media sosial X.
Video-video tersebut menurut BBC, diambil di Pusat Pendidikan Kejuruan Pucheng. Namun, video-video sebelum pecahnya protes yang dilaporkan terjadi selama beberapa hari terakhir, tidak ditemukan.
Perwakilan dari Departemen Publikasi Pemerintahan Pucheng membantah adanya protes.
Dalam pernyataan yang dirilis pada awal pekan ini, otoritas lokal mengatakan remaja bernama Dang, merupakan siswa tahun ketiga di pusat pendidikan tersebut.
Baca Juga: Putin Tak Juga Pakai Senjata Nuklir di Perang Ukraina, AS Yakin Ada Peran China
Pada pernyataan itu, Dang disebut dibangunkan pada malam hari oleh siswa lainnya. Ia kemudian beradu argumen dan pertengkaran pun terjadi. Namun, masalah tersebut disebut sudah diselesaikan oleh pejabat sekolah.
Jasad Dang ditemukan oleh siswa lainnya di bagian bawah blok asrama. Pernyataan pihak berwenang menggambarkan siswa tersebut jatuh dari ketinggian di sekolah.
Mereka juga mengungkapkan polisi telah melakukan penyelidikan dan autopsi, dan menyimpulkan tidak ada pidana dalam insiden tersebut.
Tetapi isu yang merebak di media sosial selama beberapa hari menyebut ada lebih banyak cerita terkait kasus itu, dan pihak sekolah serta otoritas menutupi kebenaran.
Salah satu akun mengeklaim, meski tanpa bukti, bahwa Dang bunuh diri setelah dirisak oleh siswa yang bertengkar dengannya.
Pernyataan pihak keluarga yang tak bisa diverifikasi juga bermunculan, menuduh luka-luka di jasad Dang tak konsisten dengan keterangan versi otoritas tentang kejadian tersebut.
Baca Juga: Serangan Udara Militer di Sebuah Desa di Myanmar Tewaskan 40 Warga Sipil, 20 Orang Lainnya Terluka
Selain itu, keluarga juga disebut sempat tak diizinkan memeriksa jasad Dang.
Dugaan-dugaan yang banyak bermunculan di Pucheng, memicu protes yang dilakukan ratusan orang.
Perisakan menjadi topik sensitif di China dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak kasus kematian pelajar memicu demonstrasi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.