Kompas TV internasional kompas dunia

150 Bom Rakitan Ditemukan di Sebuah Rumah di AS, Disebut Sitaan Terbesar dalam Sejarah FBI

Kompas.tv - 3 Januari 2025, 05:35 WIB
150-bom-rakitan-ditemukan-di-sebuah-rumah-di-as-disebut-sitaan-terbesar-dalam-sejarah-fbi
Kantor Kejaksaan Amerika Serikat (AS) Distrik Timur Virginia menunjukkan tumpukan peledak rakitan yang disita agen Federal saat menangkap Brad Spafford atas tuduhan kepemilikan senjata api pada Desember 2024. (Sumber: Kantor Kejaksaan AS, Distrik Timur Virginia via AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

VIRGINIA, KOMPAS.TV - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) menemukan lebih dari 150 bom rakitan ketika menangkap seorang pria di Virginia, atas tuduhan kepemilikan senjata api, bulan lalu.

Jumlah itu adalah salah satu timbunan bahan peledak rakitan terbesar yang pernah mereka sita.

“Penyidik menyita lebih dari 150 bom pipa dan perangkat rakitan lainnya ketika mereka menggeledah rumah Brad Spafford di Norfolk, Virginia, pada bulan Desember,” kata jaksa penuntut dalam berkas perkara yang diajukan Senin (30/12/2024) lalu, seperti dikutip The Associated Press.

Jaksa menulis bahwa ini diyakini sebagai "penyitaan alat peledak terbesar berdasarkan jumlah dalam sejarah FBI."

Sebagian besar bom ditemukan di garasi terpisah di rumah yang terletak di Isle of Wight County, bersama dengan peralatan dan bahan pembuat bom termasuk sekering dan potongan pipa plastik. 

Jaksa juga menulis, "Beberapa bom pipa tambahan ditemukan di dalam tas ransel dalam kamar tidur di rumah tersebut, yang sama sekali tidak terkunci."

Padahal, rumah tersebut ditinggali Spafford bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Baca Juga: Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza dengan Robot Peledak

Spafford, 36 tahun, didakwa memiliki senjata api yang melanggar Undang-Undang Senjata Api Nasional. Petugas penegak hukum menuduh ia memiliki senapan laras pendek yang tidak terdaftar.

Pada Selasa (31/12/2024), para pengacara Spafford mengatakan pihak berwenang belum memberikan bukti bahwa kliennya merencanakan kekerasan. Selain itu, dia menyebut Spafford selama ini tidak memiliki catatan kriminal. 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x