MUAN, KOMPAS.TV – Suasana duka menyelimuti Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Selasa (2/1/2025) siang. Di lantai dua gedung terminal, tenda-tenda untuk keluarga korban tragedi pesawat Jeju Air 7C2216 dipenuhi isak tangis.
Barang-barang milik korban yang berhasil ditemukan mulai diserahkan kepada keluarga.
A (62), salah satu keluarga korban, tak kuasa menahan air mata saat membuka kotak kecil berisi barang milik istrinya yang menjadi korban.
Di dalam kotak itu terdapat paspor dan dompet sang istri yang menjadi kenangan terakhir. Dengan erat, A memeluk barang-barang tersebut sambil terisak bersama kedua putrinya.
Di tenda lain, seorang keluarga korban menerima tas tangan milik korban lain yang hangus terbakar. Di dalamnya ditemukan paspor, tiket pesawat, dan barang pribadi lainnya.
“Bau hangus masih terasa, seolah-olah tragedi itu baru saja terjadi,” ungkap salah satu keluarga korban, dikutip dari The JoongAng.
Baca Juga: Imbas Jeju Air Tabrak Tembok Tewaskan 179 Orang, Bandara Internasional Muan Digeledah Polisi
Barang-barang yang diserahkan kepada keluarga menjadi saksi bisu tragedi yang terjadi pada 29 Desember lalu.
Proses penyerahan ini dimulai dengan perjalanan keluarga korban menggunakan bus ke lokasi penyimpanan barang. Di sana, mereka menerima barang-barang yang telah diidentifikasi oleh pihak berwenang.
“Yang kembali kepada saya hanya paspor dan dompet. Saya kehilangan istri dan anak saya sekaligus. Mereka adalah segalanya bagi saya,” ujar B (68) dengan suara bergetar.
Ia memeluk erat kotak berisi barang-barang milik keluarganya sambil menangis.
Di antara barang-barang yang diserahkan, terdapat koper yang hancur dengan nama dan kontak pemiliknya masih terlihat jelas.
Bagi keluarga korban, barang-barang ini bukan sekadar benda, melainkan pengingat akan orang-orang tercinta yang telah tiada.
Baca Juga: Update Kecelakaan Jeju Air, 1 Kotak Hitam yang Rusak Dikirim ke AS untuk Diselidiki
Pihak berwenang memastikan barang-barang yang tidak diperlukan untuk investigasi, akan segera diserahkan kepada keluarga korban.
Hingga kini, lebih dari 200 barang, termasuk koper, paspor, dan dompet, telah dikembalikan kepada keluarga korban.
Selain itu, proses pengembalian kendaraan yang diparkir korban di bandara sebelum keberangkatan, juga sedang disiapkan.
Barang-barang digital seperti ponsel dan tablet, akan menjalani pemeriksaan forensik untuk mengungkap informasi lebih lanjut mengenai kondisi sebelum kecelakaan.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban. Semua barang yang tidak terkait penyelidikan akan dikembalikan kepada keluarga,” ujar seorang pejabat dari tim penyelamat.
Meski barang-barang korban telah kembali ke tangan keluarga, rasa kehilangan tak tergantikan.
Bagi mereka, setiap barang membawa kenangan yang tak lekang oleh waktu, namun juga luka yang sulit disembuhkan.
“Barang-barang ini adalah yang tersisa dari mereka. Tapi apa artinya tanpa kehadiran mereka di sini?” ujar seorang keluarga korban sambil memandang koper yang diterimanya.
Baca Juga: Momen Keluarga Korban Sujud di Depan Bangkai Pesawat Jeju Air
Sumber : The JoongAng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.