Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Hancurkan Rumah Sakit Terakhir di Utara Gaza, Masyarakat Palestina Merasa Ditinggalkan Dunia

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 17:58 WIB
israel-hancurkan-rumah-sakit-terakhir-di-utara-gaza-masyarakat-palestina-merasa-ditinggalkan-dunia
Masyarakat Palestina beraktivitas di dekat tenda pengungsian di pantai Deir Al-Balah, tengah Jalur Gaza, 30 Desember 2024. (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

GAZA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Kamal Adwan, satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di utara Jalur Gaza dihancurkan penyerangan Israel pada Jumat (27/12/2024).

Dokter dan perawat rumah sakit merasa ditinggalkan komunitas internasional yang bergeming terhadap serangan Israel.

Rumah Sakit Kamal Adwan pun menjadi tempat mengungsi ratusan masyarakat Palestina yang rumahnya dihancurkan Israel.

Rumah sakit ini menjadi titik penting bagi warga Palestina di tengah blokade total Israel di utara Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2024.

Pasien rumah sakit yang diusir Israel, Izzat Al-Aswad menyebut pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan mengusir semuar orang di dalamnya.

Laki-laki ditelanjangi hingga tinggal mengenakan celana dalam sebelum didepak keluar.

Baca Juga: Gaza Dikepung Israel saat Musim Dingin, Bayi Pengungsi Palestina Mati Membeku

Pasukan Israel kemudian menangkap direktur rumah sakit, dr. Hussam Abu Safia.

Dr. Abu Safia sebelumnya vokal mengabarkan situasi di utara Gaza dan mendesak komunitas internasional bertindak.

"Mereka memukuli saya dan laki-laki di sekitar saya. Mereka memukul orang-orang yang terluka seperti saya tepat di bagian luka," kata Al-Aswad dikutip Al Jazeera, Senin (30/12).

Perawat Rumah Sakit Kamal Adwan, Shorouq Al-Rantisi menyebut tentara Israel menggebuki seluruh laki-laki yang berada di rumah sakit.

Tentara Israel pun disebut memaksa para perempuan melepas baju dan memukuli mereka jika menolak.

"Seorang tentara menyeret saya di kepala dan tentara lain memerintahkan saya mengangkat pakaian bagian atas, kemudian bagian bawah, lalu mengecek kartu identitas saya," kata Al-Rantisi.

Para perawat dan pengungsi kemudian ditinggalkan di sebuah perempatan dan diperintahkan untuk tidak kembali ke utara Gaza. 

Al-Rantisi menyebut komunitas internasional telah meninggalkan masyarakat Palestina yang dikepung di utara Gaza.

Menurutnya, tidak ada tindakan berarti yang ditempuh kendati serangan Israel telah berlangsung lebih dari 14 bulan dan membunuh lebih dari 35.000 jiwa.

"Lebih dari 60 hari penembakan tanpa henti, quadcopter, artileri, dan serangan terarah ke generator (rumah sakit)," kata Al-Rantisi.

"Permintaan dr. Hussam (direktur rumah sakit) tidak berjawab hingga rumah sakit diserbu dan dikosongkan. Kenapa dunia membiarkan ini terjadi?" ungkapnya penuh tanya dan berharap ada yang bisa memberikan bantuan.

Baca Juga: Natal di Bethlehem Berlangsung Muram, Umat Kristen Palestina Berdoa agar Genosida Berakhir




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x