MOSKOW, KOMPAS.TV — Pihak Rusia enggan memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan tentara Korea Utara dalam pertempuran melawan Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding pasukan Korea Utara telah bertempur bersama tentara Rusia di wilayah Kursk, kawasan barat Rusia yang tengah menjadi target serangan balik Ukraina.
Dalam konferensi pers pada Kamis (7/11/2024), Zelensky mengungkapkan, sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia, dan sebagian di antaranya sudah terlibat dalam pertempuran.
“Tentara Korea Utara saat ini berada di wilayah Federasi Rusia, tepatnya di Kursk. Beberapa dari mereka bahkan sudah mengalami kerugian dalam konflik melawan tentara Ukraina,” ujar Zelensky.
Laporan ini diperkuat oleh pernyataan dari pihak Barat, Korea Selatan, dan intelijen Ukraina, yang memperkirakan lebih dari 10.000 tentara Korea Utara dikirim ke Rusia untuk mendukung operasi militer negara tersebut.
Meski begitu, Kremlin masih menolak memberikan komentar atas tuduhan tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memilih bungkam dan menyarankan pertanyaan diarahkan ke kementerian pertahanan Rusia.
“Ini adalah urusan langsung dari operasi militer khusus. Karena itu, pertanyaan ini lebih baik diajukan ke kementerian pertahanan,” kata Peskov dikutip dari Al Arabiya, mengacu pada istilah yang kerap digunakan Rusia untuk menggambarkan konflik di Ukraina.
Sejauh ini, kementerian pertahanan Rusia juga belum memberikan respons terkait pernyataan dari Ukraina.
Baca Juga: Pembelot Yakin Tentara Korea Utara yang ke Rusia Bukan Pasukan Khusus Kim Jong-Un, Gegara Hal Ini
Sikap diam ini konsisten dengan kebijakan Rusia yang cenderung tertutup soal detail operasi militernya di Ukraina.
Zelensky tidak hanya menyampaikan tudingan, tetapi juga menyerukan dukungan tambahan dari negara-negara Barat.
Ia menilai keterlibatan Korea Utara sebagai ancaman besar terhadap keamanan global.
Menurutnya, hal ini merupakan eskalasi konflik yang dapat memicu ketidakstabilan di kawasan internasional.
“Ini bukan hanya persoalan kami. Keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini adalah ancaman bagi semua negara,” tutur Zelensky.
Dukungan Korea Utara terhadap Rusia mendapat momentum setelah sebelumnya pekan ini parlemen Rusia meratifikasi kesepakatan pertahanan penting dengan Korea Utara.
Kesepakatan ini mewajibkan kedua negara untuk memberikan bantuan militer langsung apabila salah satu di antaranya diserang.
Langkah ini memperkuat hubungan militer antara Rusia dan Korea Utara di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat.
Pengamat hubungan internasional menilai, kesepakatan ini sebagai indikasi semakin eratnya kerja sama antara kedua negara yang kini sama-sama berada dalam sorotan.
Baca Juga: Tentara Korea Utara di Rusia Diklaim Kecanduan Pornografi Online, Efek Dapat Akses Bebas Internet
Sumber : Al Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.