DOHA, KOMPAS.TV - Media Al Jazeera membantah tuduhan Israel yang menyebut enam wartawannya yang meliput di Gaza sebagai anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Tudingan tersebut disampaikan militer Israel (IDF) lewat media sosial X pada Rabu (23/10/2024).
"Enam jurnalis Al Jazeera telah terungkap sebagai teroris Hamas dan Jihad Islam," kata akun X militer Israel.
Mereka mengeklaim memperoleh informasi intelijen dan dokumen-dokumen yang mendukung tudingan tersebut.
"Dokumen-dokumen ini menjadi bukti integrasi teroris-teroris Hamas dalam jaringan media Al Jazeera Qatar," klaim militer Israel.
Baca Juga: PBB: Gaza Perlu 350 Tahun untuk Bangkit bila Terus Alami Blokade oleh Israel
Akun X militer Israel mengunggah foto dan nama keenam jurnalis Al Jazeera yang mereka tuduh sebagai anggota Hamas dan Jihad Islam.
Keenam jurnalis tersebut adalah Anas al-Sharif, Talal Aruki, Alaa Salama, Hosam Shabat, Ismail Farid, dan Ashraf Saraj.
"Al Jazeera mengutuk tuduhan-tuduhan Israel terhadap para wartawannya di Gaza dan memperingatkan hal itu dapat dijadikan pembenaran untuk menargetkan mereka," kata Al Jazeera dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagram resminya, Rabu.
"Al Jazeera Media Network dengan tegas mengecam tuduhan-tuduhan tak berdasar yang dibuat pasukan pendudukan Israel baru-baru ini terhadap para wartawannya di utara Gaza."
Media yang berpusat di Doha, Qatar itu menegaskan "tuduhan-tuduhan palsu ini" bertujuan untuk membungkam wartawan-wartawan yang tersisa di utara Gaza yang telah dikepung Israel lebih dari dua minggu.
Sumber : Kompas TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.