Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Korea Selatan: Korea Utara Pamer Kekuatan Nuklir untuk Cari Perhatian AS

Kompas.tv - 6 Oktober 2024, 21:29 WIB
presiden-korea-selatan-korea-utara-pamer-kekuatan-nuklir-untuk-cari-perhatian-as
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kanan, dan Presiden AS Donald Trump bersiap berjabat tangan di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 30 Juni 2019 (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Meskipun Yoon tidak menjelaskan secara detail apakah Korea Selatan mendeteksi aktivitas yang mengindikasikan uji coba nuklir atau rudal balistik antarbenua, ia memastikan bahwa "Korea Selatan memantau Korea Utara dengan cermat melalui aset intelijen gabungan Korea Selatan-AS."

Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah sejak 2006 serta beberapa peluncuran ICBM. Meski pengamat percaya Korea Utara belum memiliki rudal nuklir yang bisa mencapai AS, mereka yakin Korea Utara bisa menyerang seluruh Korea Selatan dan Jepang.

Sejak dilantik pada 2022, Yoon mengutamakan aliansi yang kuat dengan AS untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Ia juga memperbaiki hubungan dengan Jepang, yang memperkuat kerja sama keamanan trilateral antara Korea Selatan, AS, dan Jepang. Langkah ini membuat Korea Utara marah dan menyebut Yoon sebagai pengkhianat.

Namun, ada kekhawatiran bahwa jika Trump kembali ke Gedung Putih, ia bisa mengganggu aliansi Korea Selatan-AS, terutama setelah permintaan Trump sebelumnya agar Korea Selatan meningkatkan kontribusi biaya bagi penempatan militer AS.

"Ada dukungan bipartisan yang kuat untuk aliansi ROK-AS di Amerika Serikat," ungkapnya optimistis.

Yoon juga yakin bahwa hubungan Korea Selatan dan Jepang akan terus berkembang di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba yang baru. Menurut Yoon, pertemuan bilateral antara kedua pemimpin sedang diatur di sela-sela pertemuan ASEAN.

Baca Juga: Pembelot Korea Utara Curi Bus demi Kembali ke Negara Kim Jong-Un, Menderita di Korea Selatan

Ia juga berpendapat bahwa ancaman nuklir Korea Utara bertujuan untuk memicu perpecahan di dalam negeri Korea Selatan dan memperkuat kontrol domestik rezim Kim Jong Un.

"Klaim Korea Utara sebelumnya bahwa program nuklir mereka tidak ditujukan untuk Republik Korea telah terbukti salah," kata Yoon.

Ketika ditanya tentang peluncuran balon sampah oleh Korea Utara ke Korea Selatan, Yoon memperingatkan bahwa Korea Utara akan menghadapi konsekuensi yang sulit dihadapi jika keselamatan warga Korea Selatan terancam.

Sebelum mengunjungi Laos, Yoon akan mengunjungi Filipina dan Singapura. Di KTT ASEAN, selain isu nuklir Korea Utara, Korea Selatan akan membahas pembentukan kemitraan strategis komprehensif ROK-ASEAN yang mencakup politik, keamanan siber, dan jaring pengaman finansial.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x