SEOUL, KOMPAS TV — Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan, pengungkapan fasilitas nuklir Korea Utara baru-baru ini diduga bertujuan untuk mencari perhatian Amerika Serikat (AS) menjelang pemilihan presiden (Pilpres) yang bakal berlangsung di Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut Presiden Korea Selatan, Korea Utara kemungkinan akan melakukan provokasi besar seperti uji coba nuklir atau peluncuran rudal jarak jauh.
Dalam wawancara dengan Associated Press sebelum perjalanan ke Laos untuk menghadiri KTT ASEAN, Yoon menyatakan perlucutan senjata nuklir Korea Utara adalah prasyarat untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan makmur.
"Ini akan menyampaikan pesan yang jelas bahwa komunitas internasional tidak akan membiarkan tindakan sembrono Korea Utara," tegas Yoon.
Adapun kekhawatiran tentang Korea Utara meningkat setelah negara itu mengungkapkan fasilitas pengayaan uranium rahasia, berjanji membangun lebih banyak senjata nuklir, dan terus melakukan uji coba rudal. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga mengancam akan menghancurkan Korea Selatan jika diprovokasi.
Para pengamat mengatakan Kim berharap bisa memanfaatkan kekuatan nuklirnya sebagai alat negosiasi untuk mendapatkan pelonggaran sanksi.
Mereka memprediksi Kim lebih mengharapkan kemenangan Donald Trump, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Kim pada 2018-2019, dibanding Kamala Harris yang menolak pendekatan bersahabat dengan pemimpin Korea Utara tersebut.
Yoon menanggapi bahwa pengungkapan fasilitas nuklir Korea Utara pada 13 September lalu menunjukkan perlawanan Kim terhadap upaya AS untuk membongkar program nuklir Korea Utara.
"Korea Utara tampaknya sengaja mengungkap fasilitas nuklirnya untuk menarik perhatian AS dan komunitas internasional menjelang pemilu AS," ungkapnya.
Baca Juga: Korea Selatan Pamerkan Rudal Hyunmoo-5, Peringatan Keras bagi Korea Utara
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.