Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, juga tidak ketinggalan memberikan komentar. Ia menyebut pernyataan Smotrich sebagai "tidak dapat diterima dan sangat mengerikan."
“Melindungi warga sipil dalam perang dan memberikan mereka akses ke air dan makanan adalah prinsip dasar hukum internasional dan kemanusiaan,” tulisnya di X.
Perang yang dipicu oleh serangan Hamas telah menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.
Mayoritas penduduknya terpaksa mengungsi di dalam wilayah yang diblokade, sering kali berpindah-pindah, dan ratusan ribu orang kini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di kamp-kamp pengungsian.
Baca Juga: Setelah Ismail Haniyeh, Israel Ancam Habisi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Menurut laporan dari Integrated Food Security Phase Classification pada bulan Juni, Gaza berada pada "risiko tinggi" mengalami kelaparan.
Organisasi kemanusiaan menyebutkan bahwa pengiriman bantuan, termasuk makanan, terganggu oleh pembatasan dari pihak Israel, pertempuran yang masih berlangsung, dan situasi keamanan yang tidak stabil.
Israel menyatakan bahwa mereka mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk tanpa batasan, namun menyalahkan lembaga-lembaga PBB karena tidak segera mendistribusikannya.
Serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, dan mereka juga membawa sekitar 250 sandera ke Gaza.
Saat ini, masih ada sekitar 110 sandera yang belum dibebaskan, meskipun Israel menduga bahwa sepertiga dari mereka mungkin telah tewas.
Sebagian besar sandera yang tersisa dibebaskan selama gencatan senjata sepekan di bulan November.
Serangan Israel yang terus berlanjut telah menyebabkan hampir 40.000 warga Palestina tewas, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, dan kerusakan besar-besaran terjadi di berbagai wilayah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.