Sebuah video rekaman kejadian itu memperlihat kerumunan orang di stadion sepak bola, dan tandu dilarikan ke ambulans yang menunggu.
Majdal Shams adalah satu darui empat desa di dataran tinggi Golan, di mana 25.000 anggoat berbahasa Arab dengan aliran kepercayaan Druze dan kelompok etnis itu tinggal.
Sebelum laporan serangan itu muncul, Hizbullah telah mengaku bertangguh jawan pada empat serangan lainnya.
Salah satunya adalah markas militer di Brigade Hermon, di kaki Gunung Hermon, yang merupakan perbatasan Israel dan Lebanon.
Pangkalan itu hanya berjarak 3km dari lapangan sepak bola.
Juru Bicara IDF Daniel Hagari, yang mengunjungi lokasi serangan, menuduh Hizbullah telah berbohong dan membantah bertanggung jawab atas insiden ini.
Ia mengatakan roket yang digunakan adalah Falaq-1 buatan Iran, dan secara eksklusif dimiliki Hizbullah.
Baca Juga: Terungkap, Plot Misterius Ukraina Picu Panggilan Telepon Langka dari Rusia ke Pentagon
“Intelijen kami sangat jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan orang tak bersalah,” katanya.
Ia pun menambahkan bahwa Israel siap membalas atas serangan tersebut.
Meski Israel dan Hizbullah saling serang sejak Oktober, namun keduanya menahan diri dari aksi yang diperkirakan bisa tereskalasi lebih luar di Lebanon Selatan.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.