ISTANBUL, KOMPAS.TV - Saat perang Israel di Gaza terus memakan korban jiwa, muncul pertanyaan apakah partisipasi Israel di Olimpiade Paris 2024 melanggar Gencatan Senjata Olimpiade, sebuah tradisi kuno serta resolusi PBB yang bertujuan menciptakan perdamaian selama ajang olahraga terbesar di dunia ini.
Gencatan Senjata Olimpiade, yang berasal dari praktik Yunani kuno dan didukung oleh PBB, menyerukan penghentian permusuhan secara global, tujuh hari sebelum Olimpiade dimulai dan berlangsung hingga tujuh hari setelah Paralympic Games selesai.
Namun, pakar percaya pengeboman Israel di Gaza yang terus berlanjut, di mana jumlah korban tewas mendekati 40.000 orang, melanggar resolusi tersebut.
"Israel telah melanggar Gencatan Senjata Olimpiade dengan mengebom Gaza pada 19 Juli, hanya beberapa jam setelah tradisi kuno ini dimulai, dan terus mengebom sejak itu," kata Katarina Pijetlovic, kepala departemen hukum Asosiasi Sepak Bola Palestina.
Selama periode Gencatan Senjata Olimpiade yang dimulai pada 19 Juli dan berlangsung hingga 15 September, Pijetlovic mengatakan kepada Anadolu bahwa Resolusi PBB tentang Olimpiade Paris jelas tentang kerangka waktunya.
Baca Juga: Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Jalur Kereta Cepat Prancis Diduga Disabotase
Gencatan Senjata Olimpiade sudah ada sejak abad 8 SM, saat para pihak yang berperang di Yunani kuno sepakat menghentikan pertempuran demi memberikan jalur aman bagi para atlet Olimpiade.
Tradisi ini dihidupkan kembali oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) tahun 1992, menyerukan kepada semua negara untuk mematuhi Gencatan Senjata. Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi terkait sebelum setiap edisi Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Komite Olimpiade Palestina dan Asosiasi Sepak Bola Palestina menuduh Israel melanggar resolusi yang diadopsi akhir tahun lalu, dan hari Senin meminta Presiden IOC Thomas Bach dan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk melarang negara itu dari Olimpiade Paris.
Israel jelas melanggar Gencatan Senjata Olimpiade dan Paralympic Games Paris 2024, kata Palestina, menunjuk pada pengeboman dan serangan darat yang terus berlangsung bahkan setelah periode 59 hari dimulai Jumat lalu.
Sekitar 400 atlet Palestina tewas di Gaza sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, menurut Komite Olimpiade Palestina, yang mengeluhkan bahwa para atlet Palestina tidak diberi jalur aman dan "sangat menderita akibat konflik yang terus berlangsung."
IOC mengatakan tidak akan melarang Israel dari Olimpiade 2024, mengeklaim netralitas politik dalam masalah ini.
Namun, menurut jurnalis olahraga Leyla Hamed, Tel Aviv secara terang-terangan melanggar Gencatan Senjata, mencatat bahwa puluhan warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel yang juga menargetkan negara-negara lain di wilayah tersebut sejak dimulai.
"Gencatan Senjata Olimpiade tahun ini berlaku dari 19 Juli hingga 15 September 2024. Selama waktu ini, tidak boleh ada agresi antar-negara atau serangan terhadap atlet seperti yang diminta oleh Komite Olimpiade Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya kepada Anadolu.
"Israel telah melanggar Gencatan Senjata ini dalam 24 jam pertama dengan terus mengebom Gaza, yang mengakibatkan kematian setidaknya 70 warga Palestina, serta serangan terbarunya di Lebanon dan Yaman," tambahnya.
Baca Juga: Israel Peringatkan Prancis Proksi Iran Akan Serang Atletnya di Olimpiade, Ingat Tragedi Munich 1972?
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.