Kompas TV internasional kompas dunia

Perempuan Dipenjara 43 Tahun untuk Kejahatan yang Tak Dilakukannya, Bebas Usai Hukumannya Dibatalkan

Kompas.tv - 21 Juli 2024, 11:30 WIB
perempuan-dipenjara-43-tahun-untuk-kejahatan-yang-tak-dilakukannya-bebas-usai-hukumannya-dibatalkan
Perempuan AS, Sandra Hemme, yang dipenjara 43 tahun untuk kejahatan yang tak dilakukannya akhirnya dibebaskan, Jumat (19/7/2024). (Sumber: Innocence Project Via BBC Internasional)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

Holman sendiri kemudian dipenjara atas kasus kejahatan lainnya dan meninggal pada 2015.

Truk Holman terlihat di sekitar lokasi kejaduan pada hari pembunuhan.

Alibinya tak bisa dikuatkan, dan ia menggunakan kartu kredit Patricia Jeschke setelah mengklaim ia menemukannya di selokan.

Sepasang anting emas yang diidentifikasi oleh ayah Jeschke, juga ditemukan di rumah Holman.

Namun menurut tinjauan tersebut, tak satu pun hal itu diungkapkan pengacara Hemme.

Hemme diinterogasi polisi beberapa kali di bawah pengaruh obat antipsikotik, dan obat penenang yang kuat setelah secara tak sengaja dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

Ia telah menerima perawatan psikiater sesekali sejak berusia 12 tahun.

Menurut dokumen pengadilan, tanggapannya hanya bersuku kata satu, dan ia tak sepenuhnya menyadari apa yang terjadi.

Selain itu, ia kadang-kadang hampir tidak dapat menegakkan kepalanya, dan merasakan nyeri akibat kejang otot, yang merupakan efek samping pengobatan.

Tinjauan Hakim Horsman mencatat bahwa tak ada bukti forensik yang menghubungkan Hemme dengan pembunuhan itu.

Baca Juga: Israel Lakukan Serangan Balasan ke Houthi Yaman, Disebut sebagai Pesan karena Lukai Warga Zionis

Ia juga tak punya motif, dan tak ada saksi yang mengaitkannya dengan kejahatan tersebut.

Hemme akhirnya meninggalkan penjara pada Jumat (19/7/2024), dan dilaporkan bahwa ia akan tinggal bersama saudara perempuannya.

Setelah dibebaskan, ia bertemu kembali dengan keluarganya di taman terdekat, di mana ia memeluk saudara perempuan, anak perempuan dan cucunya.


 




Sumber : BBC Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x