GAZA, KOMPAS.TV - Laporan yang disusun lebih dari 12 lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan situasi krisis di Jalur Gaza akibat blokade total Israel delapan bulan belakangan. Laporan ini menyimpulkan bahwa seluruh Jalur Gaza menunjukkan risiko kelaparan yang tinggi.
Laporan ini sedianya akan dipresentasikan di markas PBB di New York, Selasa (25/6/2024). Draf laporan tersebut telah beredar lebih dulu di kalangan media.
Menurut laporan tersebut, 20 persen warga Palestina di Gaza sama sekali tidak makan sehari semalaman. Sepertiga penduduk terpaksa mengais-ngais sampah untuk mendapatkan uang demi membeli makanan yang ada.
Baca Juga: Korban Anak di Gaza: 14.000 Tewas, 7.779 Teridentifikasi, 4.000 Terkubur Puing, 21.000 Hilang
Sekitar dua juta penduduk atau 96 persen populasi Gaza menghadapi kerentanan pangan akut. Setidaknya 495.000 orang di ambang bencana kelaparan atau masuk ke kategori 5 skala Integrated Food Security Phase Classification (IPC).
Kate Phillips-Barrasso, wakil presiden Mercy Corps, salah satu lembaga kemanusiaan yang turut mengirim bantuan ke Gaza, menyebut ancaman kelaparan parah di Gaza tidak mengejutkan mengingat blokade total Israel.
Phillips-Barrasso mengaku khawatir kelaparan di Gaza akan semakin parah jika tidak ada perubahan di Gaza.
"Kami, sebagai lembaga kemanusiaan, sangat kesulitan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena tempat itu mengalami konflik aktif dan jaminan keamanan untuk petugas kemanusiaan sangat kecil atau hampir tidak ada," kata Phillips-Barrasso dikutip Al Jazeera, Selasa (25/6).
"Terdapat serangan (Israel) di Rafah dan sekitarnya sejak awal Mei yang pada dasarnya melumpuhkan sistem humaniter dengan pertempuran di daerah tersebut.
Menurut definisi Program Pangan Dunia PBB, bencana kelaparan terjadi ketika malnutrisi meluas di sebuah wilayah dan penduduk mulai mati kelaparan karena kurangnya makanan yang cukup. Kategori 5 kelaparan IPC ditetapkan jika tingkat kematian melampaui dua orang per 10.000 populasi per hari.
Kelaparan di Jalur Gaza disorot secara luas seiring serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 37.000 jiwa. Berbagai pihak telah menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Baca Juga: Abaikan Usulan AS dan Resolusi DK PBB, Netanyahu Bertekad Lanjutkan Perang Israel di Gaza
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.