Kompas TV internasional kompas dunia

Banyak Jasad Warga Sipil Bergelimpangan di Rafah Dibunuh Tentara Israel, Kata Direktur RS Kuwait

Kompas.tv - 9 Juni 2024, 17:30 WIB
banyak-jasad-warga-sipil-bergelimpangan-di-rafah-dibunuh-tentara-israel-kata-direktur-rs-kuwait
Puing Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza yang hancur ditembaki Israel. Direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah, Suhayb al-Hams, hari Jumat, 8/6/2024, menyatakan ada puluhan mayat warga sipil bergeletakan di jalan-jalan di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, yang tewas dibunuh tentara Israel. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

GAZA CITY, KOMPAS.TV - Direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah, Suhayb al-Hams, Jumat (8/6/2024), menyatakan ada puluhan mayat warga sipil bergeletakan di jalan-jalan di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, yang tewas dibunuh tentara Israel.

Suhayb al-Hams, Direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah, mengatakan kepada Anadolu ada puluhan orang terluka yang tidak bisa dijangkau ambulans karena serangan Israel.

"Situasi medis sangat katastrofik setelah semua rumah sakit di Rafah tidak berfungsi karena operasi militer di Rafah," kata al-Hams.

Dia menuduh Israel secara langsung menembaki rumah sakit, mendesak organisasi kesehatan internasional untuk menjalankan tanggung jawab mereka terhadap kejahatan Israel di Rafah serta menyediakan bahan bakar dan pasokan medis untuk rumah sakit.

Tentara Israel menguasai Koridor Philadelphi pada hari Jumat kemarin, yang memisahkan Gaza dari Mesir, secara efektif mengisolasi wilayah tersebut.

Pasukan Israel maju lebih jauh ke barat menuju Laut Mediterania di Rafah, menguasai seluruh Koridor, zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 kilometer yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, saksi mata mengatakan kepada Anadolu.

Kantor Media Pemerintah di wilayah Palestina yang terkepung menjelaskan, jumlah korban tewas akibat pemboman Israel pada hari Sabtu (8/6) di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang.

"Sebanyak 210 martir dan lebih dari 400 orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa akibat pembantaian brutal Israel di kamp Nuseirat," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.

Israel melakukan serangan hebat dan belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan daerah-daerah di Jalur Gaza tengah bersamaan dengan serangan mendadak kendaraan militer ke timur dan barat laut kamp Nuseirat di Gaza tengah.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa artileri dan pesawat tempur Israel telah melakukan serangan hebat dan intens selama berjam-jam di daerah-daerah timur Deir al-Balah, kamp al-Bureij dan al-Maghazi, serta berbagai lokasi di pusat, barat, dan timur kamp Nuseirat.

Baca Juga: Korban Terbunuh Serangan Israel di Gaza Tengah Melonjak Jadi 210 Warga Sipil

Seorang anak Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Saksi mata menambahkan asap hitam membumbung dari semua bagian Jalur Gaza tengah akibat pemboman udara dan artileri yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghantam daerah-daerah ini.

Menurut saksi mata, kendaraan militer Israel tiba-tiba merangsek masuk daerah-daerah di timur dan barat laut kamp Nuseirat, bersamaan dengan penembakan artileri yang intens menargetkan sebagian besar kamp tersebut.

Saksi mata juga melaporkan kendaraan tempur Israel juga maju dekat Lembah Gaza di Jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah.

"Drone Israel terbang di atas kamp Nuseirat, menembaki siapa saja yang bergerak di jalan-jalan kamp, mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka," kata paramedis kepada Anadolu.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Setidaknya 36.801 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel yang berkelanjutan di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan di wilayah yang terkepung pada hari Sabtu, 8/6/2024.

Sebuah pernyataan kementerian menambahkan 83.680 orang lainnya juga terluka dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu, "Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak bisa menjangkau mereka," tambahnya.

Baca Juga: Demi Bebaskan 4 Sandera Israel di Gaza, Ratusan Warga Palestina Jadi Korban Tewas

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menghancurkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.


 



Sumber : Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x