Latihan tersebut juga dilakoni di sekitar kepulauan Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin.
Juru bicara militer China, Li Xi, menyebut latihan itu sebagai "hukuman keras untuk tindakan separatis dari pasukan 'kemerdekaan Taiwan' dan peringatan keras terhadap campur tangan dan provokasi kekuatan eksternal."
Latihan unjuk kekuatan dengan sandi "Joint Sword-2024A" itu terjadi tiga hari setelah Presiden Taiwan William Lai Ching-te dilantik dan meminta Beijing menghentikan "intimidasi" terhadap wilayahnya yang diklaim China sebagai bagian dari negaranya.
Baca Juga: Keki Karena AS Kembali Kirim Senator ke Taiwan, China Gelar Pasukan dan Latihan Militer Dadakan
Hubungan Taiwan-Indonesia
Dalam siaran persnya, TETO mengatakan Taiwan dan Indonesia memiliki hubungan kerja sama dan pertukaran yang erat. Saat ini, sekitar 400.000 warga negara Indonesia tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan.
TETO mengatakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia, serta perlindungan warga negara Indonesia di perantauan.
Menurut mereka, aktivitas militer China tidak hanya mengganggu perdamaian di kawasan Selat Taiwan tetapi juga membahayakan keselamatan WNI di Taiwan.
"Oleh karena itu, TETO di Indonesia menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menuntut agar China segera menghentikan tindakan militer provokatifnya guna memulihkan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan Indo-Pasifik secepatnya," kata TETO.
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.