TEHERAN, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kecelakaan ini terjadi di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5/2024) dan menewaskan kesembilan penumpang, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Zarif menilai, kecelakaan helikopter ini terjadi karena sanks-sanksi yang dikenakan AS terhadap Iran.
Menurutnya, sanksi-sanksi Washington telah berdampak buruk kepada industri penerbangan sipil negara itu.
Baca Juga: Muhammadiyah Ucapkan Belasungkawa Mendalam Atas Meninggalnya Presiden dan Menlu Iran
Zarif mengatakan, Gedung Putih sejak lama melarang penjualan suku cadang untuk pesawat-pesawat di iran.
"Ini (kematian Raisi) akan tercatat di daftar hitam kejahatan AS terhadap bangsa Iran," kata Zarif dalam siaran televisi Iran via Anadolu, Selasa (21/5).
Pemerintah Iran telah membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter Raisi.
Menurut laporan awal, helikopter tersebut diduga jatuh karena "kegagalan teknis."
Jenazah Ebrahim Raisi sedianya akan dikebumikan di Masshad, kampung halaman sang presiden, setelah melalui serangkaian prosesi pemakaman. Raisi rencananya akan dimakamkan pada Rabu (22/5) besok.
Iran telah menunjuk Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai penjabat presiden hingga pemilu yang akan dilangsungkan pada 28 Juni mendatang.
Baca Juga: Jokowi Harap Wafatnya Presiden Iran Tak Berdampak pada Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.