Kompas TV internasional kompas dunia

Turki Umumkan Segera Seret Israel ke Mahkamah Internasional, Sejalan dengan Afrika Selatan

Kompas.tv - 14 Mei 2024, 21:40 WIB
turki-umumkan-segera-seret-israel-ke-mahkamah-internasional-sejalan-dengan-afrika-selatan
Turki hari Selasa, 14/5/2024, memutuskan mengikuti langkah Afrika Selatan yang kembali memperkarakan kebrutalan Israel menyerang Rafah di Mahkamah Internasional ICJ. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan hari Selasa, 14/5/2024, menyatakan Turki memutuskan untuk mengajukan deklarasi intervensi resmi dalam kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Pengadilan Internasional (ICJ). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

ANKARA, KOMPAS TV - Turki hari Selasa (14/5/2024), memutuskan mengikuti langkah Afrika Selatan yang kembali memperkarakan kebrutalan Israel menyerang Rafah di Mahkamah Internasional (ICJ).

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyatakan Turki memutuskan untuk mengajukan deklarasi intervensi resmi dalam kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Pengadilan Internasional (ICJ).

Bulan ini, Fidan mengumumkan keputusan untuk bergabung dalam kasus yang diluncurkan oleh Afrika Selatan saat Ankara meningkatkan langkah-langkah terhadap Israel atas serangan terhadap Gaza, yang telah membunuh lebih dari 35.000 orang dan diluncurkan setelah aksi brutal kelompok militan Hamas pada 7 Oktober.

"Kami mengutuk pembunuhan warga sipil pada 7 Oktober," ujarnya dalam konferensi pers dengan rekan sejawatnya dari Austria, "Tetapi membunuh ribuan warga Palestina yang tak bersalah secara sistematis dan membuat seluruh area pemukiman tidak layak huni merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, percobaan genosida, dan manifestasi dari genosida," tambahnya.

Seorang pejabat kementerian luar negeri mengatakan Turki belum mengajukan pengajuan resmi ke Mahkamah Internasional ICJ.

Sementara itu, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan negaranya tidak menganggap kelompok perlawanan Palestina itu sebagai teroris, melainkan kelompok perlawanan yang membela tanah air mereka. 

Lebih jauh Erdogan mengungkapkan lebih dari 1.000 anggota Hamas sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit Turki pada Senin (13/5/2024). Erdogan menyatakan hal tersebut saat konferensi pers bersama PM Yunani di Ankara.

"Di negara kami, lebih dari 1.000 anggota Hamas sedang menjalani perawatan di rumah sakit kami. Begitu banyak anggota Hamas yang tewas. Negara-negara Barat menyerang mereka dengan berbagai jenis senjata dan amunisi," kata Erdogan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, yang memiliki pandangan berbeda tentang Hamas.

Baca Juga: Israel Kebakaran Jenggot Turki Hentikan Hubungan Perdagangan, Langsung Hina Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam konferensi pers bersama PM Yunani Kyriakos Mitsotakis di Ankara, Turki, Senin, 13 Mei 2024. Erdogan, hari Senin (13/5/2024) mengungkapkan lebih dari 1.000 anggota Hamas sedang mendapatkan perawatan medis terbaik di rumah sakit di Turki. Erdogan menegaskan kembali, Ankara tidak menganggap Hamas sebagai kelompok teroris. (Sumber: AP Photo)

Mitsotakis menyatakan Israel berhak membela diri dari "serangan yang masuk ke wilayahnya" dan menambahkan bahwa "Hamas adalah organisasi teroris yang tidak mewakili rakyat Palestina".



Sumber : Anadolu / Sputnik / Straits Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x