Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris: Serangan Rudal Houthi Yaman Hantam dan Rusak Kapal Komersial di Laut Merah

Kompas.tv - 30 April 2024, 17:37 WIB
inggris-serangan-rudal-houthi-yaman-hantam-dan-rusak-kapal-komersial-di-laut-merah
Sebuah serangan rudal oleh kelompok Houthi Yaman merusak sebuah kapal di Laut Merah pada hari Senin, 29/4/2024. Otoritas melaporkan serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian aksi yang dilakukan oleh Houthi untuk mengganggu lalu lintas kapal di jalur maritim penting tersebut. (Sumber: AP Graphics)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

YERUSALEM, KOMPAS TV - Sebuah serangan rudal kelompok Houthi Yaman merusak sebuah kapal di Laut Merah pada Senin (29/4/2024), menurut pusat Operasi Perdagangan Maritim Kerajaan Inggris (UKMTO).

UKMTO mengeklaim serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian aksi yang dilakukan oleh Houthi untuk mengganggu lalu lintas kapal di jalur maritim penting tersebut.

Houthi sebelumnya menyatakan akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melintasi wilayahnya hingga serangan Israel ke Gaza dihentikan dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke wilayah Palestina itu.

Dilansir Al Jazeera, per 29 April 2024 pukul 20.00 WIB, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 34.488 orang termasuk lebih dari 14.500 anak-anak dan 8.400 lebih wanita. Sedangkan 8.000 lebih lainnya hilang.

Menurut UKMTO, serangan rudal Houthi terjadi di dekat pantai Mokha, Yaman. Meskipun kapal tersebut mengalami kerusakan akibat serangan, awak kapalnya dinyatakan selamat dan dalam perjalanan menuju pelabuhan selanjutnya.

UKMTO mengimbau kepada kapal-kapal lain di area tersebut untuk berhati-hati. Menurut UKMTO, "terjadi ledakan di dekat kapal kargo," namun "kapal dan krunya dilaporkan aman."

Sementara Pusat Komando Militer Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi kapal yang rusak itu sebagai Cyclades, sebuah kapal angkut bendera Malta yang dimiliki oleh Yunani.

Militer AS juga mengeklaim, sebuah drone yang menuju ke arah kapal perang USS Philippine Sea dan USS Laboon, telah berhasil ditembak jatuh.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengeklaim serangan tersebut dilakukan terhadap kapal Cyclades serta mencoba mengincar kapal perang AS tersebut.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Italia melaporkan, fregat mereka, Virgino Fasan, berhasil menembak jatuh sebuah drone Houthi di dekat Selat Bab el-Mandeb.

Meskipun ada ledakan di air di dekat kapal yang dikawalnya, kerusakan yang terjadi hanya sebatas pada permukaan kapal dan tidak signifikan.

Fregat Virgino Fasan dan kapal kargo yang dikawalnya melanjutkan rutenya ke selatan menuju tujuan mereka di Laut Merah.

Baca Juga: Militer AS Klaim Tembak Jatuh Rudal Anti-Kapal Houthi di Teluk Aden yang Menyasar Kapal Dagang AS

Para pejuang Houthi dan anggota suku berkumpul untuk menentang serangan Amerika Serikat dan Inggris ke lokasi-lokasi militer Houthi di dekat Sanaa, Yaman, Minggu, 14 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

Houthi tidak memberikan tanggapan terhadap laporan tersebut, meskipun sebelumnya mereka mengeklaim telah mengincar sebuah kapal di Samudra Hindia. Namun, tidak ada laporan atau bukti langsung yang mendukung klaim tersebut.

Houthi mengatakan serangan mereka terhadap lalu lintas pengiriman barang di Laut Merah dan Teluk Aden bertujuan untuk menekan Israel agar mengakhiri perangnya terhadap Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.

Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina dan dimulai setelah militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Menurut Administrasi Maritim AS, Houthi telah meluncurkan lebih dari 50 serangan terhadap pengiriman sejak November, termasuk penyitaan satu kapal dan penenggelaman kapal lainnya.

Serangan Houthi telah menurun dalam beberapa minggu terakhir karena kelompok itu menjadi target kampanye serangan udara pimpinan AS di Yaman. Pengiriman melalui Laut Merah dan Teluk Aden telah menurun karena ancaman tersebut.

Pejabat Amerika berspekulasi Houthi mungkin kehabisan senjata akibat kampanye yang dipimpin AS terhadap mereka dan setelah menembakkan drone dan rudal secara teratur selama berbulan-bulan. Namun, serangan Houthi telah kembali meningkat dalam seminggu terakhir.

Militer AS mengeklaim mereka berhasil menembak jatuh lima drone di udara di atas Laut Merah pada Minggu (28/4/2024) dini hari. Sedangkan Houthi mengeklaim telah menembak jatuh salah satu drone militer AS.

Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Bryon J. McGarry, juru bicara Departemen Pertahanan, mengakui kepada The Associated Press pada hari Sabtu (27/4/2024), bahwa "sebuah drone MQ-9 Angkatan Udara AS jatuh di Yaman." Dia menyatakan penyelidikan sedang berlangsung.


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x