Serangan ke Gaza yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, telah mendorong 85 persen dari populasi wilayah itu menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Sebagian besar infrastruktur di enklafe itu telah rusak atau hancur akibat bombardir Israel sejak 7 Oktober 2023.
Israel diseret ke Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan genosida di Gaza. Pada Januari lalu, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan sampai ke tangan warga sipil di Gaza.
Baca Juga: PBB Tuntut Penyelidikan Menyeluruh atas Laporan Banyaknya Kuburan Massal di Gaza
Menurut Philippe Lazzarini, kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kelaparan di utara Gaza hanya dapat dihindari melalui "pasokan bantuan yang bermakna & tidak terputus."
Direktur Eksekutif Amnesty International di Amerika Serikat (AS) Paul O'Brien, Rabu, mengatakan penelitian mereka mengungkapkan pasukan Israel sedang melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dengan "menggunakan amunisi buatan AS."
"Karena itulah kami telah mendesak AS untuk menghentikan pengiriman #senjatauntukkejahatanperang," kata Paul O'Brien dalam pos di X.
O'Brien berterima kasih kepada "37 anggota Kongres yang memberikan SUARA TIDAK pada RUU senjata Israel."
Senat AS menyetujui paket bantuan luar negeri sebesar USD95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan pada Selasa (23/4/2024).
Mereka menyetujui RUU tersebut dengan suara 79-18, dan mengirimkannya ke meja Presiden AS Joe Biden untuk ditandatangani.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.