YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pesawat tempur Israel beroperasi di seluruh wilayah Timur Tengah, kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant hari Selasa (16/4/2024), di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan “Pesawat Angkatan Udara beroperasi di mana-mana, langit Timur Tengah terbuka," katanya. “Setiap musuh yang akan berperang melawan kami, kami akan tahu cara menyerangnya di mana pun mereka berada,” tambahnya dalam pernyataan yang dikutip Times of Israel hari Selasa (16/4/2024).
Sebelumnya Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke Israel pada Sabtu lalu, dalam serangan yang menurut Tehran adalah sebagai tanggapan terhadap serangan pada 1 April terhadap konsulatnya di Suriah, di mana sedikitnya 13 orang tewas, termasuk tujuh penasihat militer.
Israel lalu berjanji untuk merespons serangan Iran, “Iran tidak akan bisa menerapkan persamaan pencegahan yang berbeda terhadap Israel,” kata Gallant.
Sementara itu Menteri kabinet perang Benny Gantz di hari yang sama mengatakan Israel akan memilih kapan dan bagaimana merespons serangan itu, sambil bekerja sama dengan AS untuk membangun aliansi global dan regional melawan Tehran.
“Israel akan bertindak berdasarkan kebijaksanaan strategis, dan akan merespons di tempat, waktu, dan cara yang dipilihnya. Dan ini bukan tempat untuk menjelaskan lebih lanjut,” katanya dalam konferensi yang diselenggarakan oleh surat kabar harian Israel Hayom.
Mantan kepala IDF dan menteri pertahanan itu mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan pejabat senior AS tentang tanggapan internasional terhadap Iran, termasuk tindakan militer dan sanksi, “Iran adalah masalah global dan regional, dan juga ancaman bagi Israel,” katanya.
Baca Juga: Menlu Retno Tegaskan Indonesia Tetap Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel
AS dan sekutu lainnya mendesak untuk menahan diri, di tengah kekhawatiran bahwa pembalasan Israel dapat memecah koalisi pimpinan AS yang berkumpul untuk menyerang serangan udara Iran.
Meskipun khawatir tentang pecahnya konflagrasi yang lebih besar, kaum garis keras mengatakan Israel harus merespons untuk mengembalikan efek pencegahan.
Hari Selasa, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan sanksi akan diberlakukan untuk terus mengganggu “aktivitas jahat dan destabilisasi” Iran, saat Washington berupaya menjaga agar Israel tidak merespons dengan kekerasan.
Dia mengatakan dalam konferensi pers di Washington bahwa semua opsi untuk mengganggu “pendanaan teroris” Iran ada di meja, dan dia mengharapkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Raja Yordania Abdullah II mengatakan hari Selasa negaranya tidak akan menjadi medan perang bagi Israel dan Iran.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bersumpah akan memberikan tanggapan yang “lebih kuat” dan “luas” terhadap serangan militer Israel.
Israel dan Iran adalah musuh regional, dengan puluhan tahun permusuhan dan saling tuduh melakukan serangan.
Sumber : Anadolu / Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.