TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran memperingatkan Israel agar tidak membalas serangan drone dan rudal yang diluncurkan negara itu pada Minggu (14/4/2024) lalu.
Teheran juga memperingatkan agar Amerika Serikat (AS) tidak mendukung tindakan militer Israel.
Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Minggu, usai konsulatnya di Damaskus, Suriah dihancurkan serangan udara Israel pada 1 April lalu. Tujuh anggota dan komandan Korps Revolusi Iran tewas dalam serangan tersebut.
Sementara Israel mengeklaim 99 persen drone dan rudal Iran berhasil disergap.
"Apabila rezim Zionis atau pendukungnya menunjukkan kelakuan gegabah, mereka akan menerima respons yang lebih kuat dan menentukan," kata Presiden Iran Ebrahim Raisi, Minggu, dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Pakar Hubungan Internasional Nilai Wajar Iran Lancarkan Serangan Balasan terhadap Israel
Senada dengan Raisi, panglima militer Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, juga memperingatkan bahwa Israel akan mendapat respons "jauh lebih besar" jika membalas serangan drone pada akhir pekan lalu.
Bagheri pun menyebut serangan Iran ke Israel "telah mencapai semua tujuannya dan dalam pandangan kami, operasi itu telah selesai dan kami tidak berniat melanjutkan."
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyebut respons Iran atas serangan ke konsulat telah dikalkulasikan agar tidak menimbulkan eskalasi besar.
Amir Abdollahian mengaku pihaknya telah memberi tahu AS 72 jam sebelum serangan dan berniat membatasinya sebatas untuk pertahanan diri.
Sejauh ini, belum diketahui bagaimana pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan merespons serangan Iran.
Namun, sekutu terkuat Israel, AS disebut meminta Tel Aviv untuk menahan diri usai serangan Iran.
Baca Juga: Kemlu RI Imbau WNI Tunda Perjalanan Tidak Esensial ke Iran dan Israel
Iran melegitimasi serangannya ke Israel dengan Pasal 51 Piagam PBB.
“Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran adalah respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” tutur perwakilan tetap Iran di PBB melalui media sosial X.
Menurutnya, persoalan mengenai serangan ke konsulat Iran itu bisa dianggap selesai dengan serangan ke Israel.
“Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat Israel,” tambahnya.
Sumber : KOMPAS TV, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.