Kompas TV internasional kompas dunia

11 Orang Disandera dari Bus di Baluchistan lalu Ditembak Mati, Polisi Pakistan Kejar Kawanan Pelaku

Kompas.tv - 14 April 2024, 01:05 WIB
11-orang-disandera-dari-bus-di-baluchistan-lalu-ditembak-mati-polisi-pakistan-kejar-kawanan-pelaku
Polisi Pakistan pada Sabtu, 13/4/2024, melakukan pengejaran terhadap para penyerang yang membunuh sembilan orang setelah menyandera mereka dari sebuah bus di sebuah jalan raya di Baluchistan. Penyerang yang sama sebelumnya membunuh dua orang dan melukai enam orang dalam sebuah mobil yang mereka paksa berhenti. (Sumber: AP Graphics)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

QUETTA, KOMPAS.TV - Polisi Pakistan melakukan pengejaran terhadap para penyerang yang membunuh sembilan orang setelah menyandera mereka dari sebuah bus di sebuah jalan raya di Baluchistan, Sabtu (13/4/2024). Penyerang yang sama sebelumnya membunuh dua orang dan melukai enam orang dalam sebuah mobil yang mereka paksa berhenti.

Penculikan terjadi pada Jumat di Provinsi Baluchistan, yang telah lama menjadi tempat pemberontakan oleh kelompok separatis yang berjuang untuk kemerdekaan.

Wakil Komisaris Polisi Habibullah Mosakhail hari Sabtu mengatakan para penyerang memasang blokade jalan, kemudian menghentikan bus dan memeriksa kartu identitas penumpang. Mereka membawa sembilan orang bersama mereka, semua berasal dari Provinsi Punjab di timur, dan melarikan diri ke pegunungan, katanya.

Polisi kemudian menemukan sembilan mayat di bawah jembatan sekitar 5 kilometer dari jalan raya. Sebelumnya pada hari Jumat, para penyerang yang sama menembaki kendaraan yang menolak berhenti pada blokade mereka, menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya.

Pencarian terhadap para pelaku sedang dilakukan, ujar Mosakhail. Bus tersebut sedang bergerak dari ibu kota Provinsi Quetta ke Taftan, sebuah kota yang berbatasan dengan Iran.

Saksi mata Sajjad Ahmed mengatakan ada 70 orang di dalam bus. Pria bertopeng menghentikan bus di dekat kota Nushki, membawa sembilan orang pergi, dan mengatakan kepada sopir untuk melanjutkan perjalanan, katanya kepada wartawan.

"Kami mendengar para pria bersenjata menembaki orang-orang itu saat kami pergi," kata Ahmed. "Kami mendengar suara tembakan. Sopir membawa bus ke kantor polisi terdekat. Kami tidak tahu apakah orang-orang itu masih hidup atau tidak."

Saksi lain, Mohammad Tahir, mengatakan para penyerang yang naik ke bus telah menargetkan orang-orang dari Punjab, "Mereka berkata, 'Bangunlah dari kursi Anda siapa pun yang berasal dari Punjab,'" kata Tahir. Mereka bertanya kepada penumpang yang berdiri apakah mereka berasal dari provinsi tersebut dan kemudian mengumpat kepada mereka. "'Kalian membunuh anak-anak kami," kata Tahir, mengutip kata-kata penyerang. "'Kalian melakukan hal-hal buruk kepada kami.'"

Laporan polisi awal mengatakan 19 penumpang sedang melakukan perjalanan ke Iran dalam perjalanan mereka ke negara-negara barat sebagai migran.

Baca Juga: Provinsi di Afghanistan Berlakukan Larangan Memotret dan Merekam Video Mahluk Hidup bagi Pejabatnya

Staf rumah sakit berkumpul di samping mayat orang-orang yang dibunuh oleh orang-orang bersenjata, di kamar mayat sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, Sabtu, 13 April 2024. (Sumber: AP Photo)

Laporan tersebut, yang dibagikan ke The Associated Press, mengatakan dua dari mereka yang diculik dan dibunuh adalah penyelundup manusia. Punjab menjadi tempat panas bagi warga Pakistan yang mencoba melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di sana.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan tersebut, menyatakan "kesedihan dan penyesalannya yang mendalam atas insiden yang mengguncang ini." Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengatakan dia berdiri di samping mereka dalam kesedihan mereka, menurut pernyataan dari kantornya.

"Para pelaku insiden terorisme ini dan para fasilitator mereka akan dihukum," kata Sharif.

Penculikan jarang terjadi di Baluchistan, di mana para milisi biasanya menargetkan kepolisian dan tentara atau infrastruktur.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas pembunuhan tersebut. Polisi mengatakan tidak ada permintaan tebusan dan tidak ada indikasi motif untuk serangan tersebut.

Meskipun pemerintah mengatakan telah meredakan pemberontakan, kekerasan di Baluchistan tetap berlanjut.

Di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, militer Pakistan mengatakan dua tentara tewas dalam baku tembak dengan kelompok militan di distrik Bunar.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan seorang komandan Taliban Pakistan berpangkat tinggi juga tewas. Dia terlibat dalam kegiatan melawan pasukan keamanan, pemerasan, dan pembunuhan warga sipil yang ditargetkan, menurut pernyataan tersebut.

Juru bicara Taliban Pakistan, Muhammad Khorasani, memberikan penghormatan kepada komandan yang tewas.


 

 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x