BEIJING, KOMPAS.TV - Ekonomi China mengawali tahun 2024 dengan positif, memiliki ruang yang cukup untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% setelah awal yang mengesankan, disampaikan Kepala Komisi Perencanaan Pembangunan Nasional China Zheng Shanjie hari Rabu (6/3/2024), meskipun mengakui tantangan masih banyak.
Ekspor China tumbuh sekitar 10% dalam dua bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pinjaman jangka menengah dan panjang dari bank-bank melonjak lebih dari 30%, demikian diungkapkan oleh pejabat perencanaan puncak China, Zheng Shanjie, yang mengepalai Komisi Perencanaan Pembangunan Nasional, seperti dilaporkan oleh Associated Press pada Rabu (6/3/2024).
Zheng menekankan bahwa fokus utama adalah "mendukung inovasi ilmiah dan teknologi, pengembangan terpadu wilayah kota dan desa, keamanan pangan, dan keamanan energi, antara lain."
"Potensi permintaan sektor konstruksi di area ini sangat besar dan siklus investasinya panjang. Sulit untuk sepenuhnya memenuhi kebutuhan menggunakan saluran pendanaan yang sudah ada dan ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan," ungkapnya dalam konferensi pers di sela-sela Kongres Rakyat Nasional, lembaga seremonial China.
Perdana Menteri Li Qiang hari Selasa, (5/3/2024) mengumumkan target pertumbuhan "sekitar 5%" untuk tahun 2024 ini saat pembukaan kongres, yang berlangsung selama sekitar seminggu dan sebagian besar hanya menyetujui kebijakan yang ditetapkan oleh para pemimpin puncak Partai Komunis yang berkuasa.
Ekonomi China, terbesar kedua di dunia, tumbuh pada tingkat 5,2% tahun 2023, tetapi itu dari tingkat yang relatif rendah karena hanya tumbuh 3% tahun sebelumnya, salah satu tingkat terendah sejak tahun 1970-an.
Baca Juga: Investasi Asing di China Anjlok ke Titik Terendah sejak 1993, Unjuk Rasa Buruh Kian Banyak
Pertumbuhan sekitar 5% akan menjadi suatu hal yang membanggakan bagi Amerika Serikat dan ekonomi utama lainnya, tetapi itu moderat untuk ekonomi berkembang dengan populasi besar seperti China.
Pan Gongsheng, kepala bank sentral China, dan para perencana ekonomi senior lainnya yang berbicara di sela-sela kongres, mengatakan Beijing punya lebih banyak alat kebijakan yang dapat digunakan, seperti mengurangi rasio cadangan wajib, atau jumlah dana yang harus disimpan oleh bank sebagai cadangan.
Mereka menekankan tekad Beijing untuk menggunakan 1 triliun yuan (sekitar $140 miliar) dalam obligasi khusus jangka panjang ultra untuk meningkatkan industri dan memajukan teknologi di bidang-bidang kunci seperti energi bersih.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.