KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, hari Minggu (4/2/2024), akhirnya mengungkapkan rencana perombakan kepemimpinan militer di tengah titik kritis perang melawan serangan Rusia. Pengumuman ini menggegerkan warga Ukraina yang sedang berjuang dan juga memunculkan kekhawatiran di kalangan sekutu Barat Ukraina.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Italia RAI yang dirilis Minggu malam, Zelenskyy menyatakan pertimbangannya untuk memecat Jenderal Valerii Zaluzhnyi, komandan Angkatan Bersenjata Ukraina yang populer, seperti laporan Associated Press hari Senin, (5/2/2024).
Zelenskyy menjelaskan langkah tersebut dia pertimbangkan untuk memastikan negara tetap dipimpin oleh individu yang "yakin akan kemenangan" melawan Rusia.
"Sebuah reset, awal yang baru diperlukan," kata Zelenskyy. "Ini bukan hanya tentang satu orang, tetapi tentang arah kepemimpinan negara."
"Saya sedang mempertimbangkan penggantian ini, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa kita hanya mengganti satu orang," kata Zelenskyy.
"Ketika kita bicara tentang ini, saya maksud penggantian serangkaian pemimpin negara, tidak hanya dalam satu sektor seperti militer. Jika kita ingin menang, kita harus bergerak searah, yakin akan kemenangan. Kita tidak bisa patah semangat, membiarkan senjata kita jatuh. Kita harus memiliki energi positif yang tepat."
Pernyataan ini adalah pertama kali Zelenskyy mengakui kemungkinan pemecatan Zaluzhnyi. Kemungkinan pemecatan jenderal ini menimbulkan kehebohan di Ukraina dan menyenangkan Kremlin ketika perang mendekati ulang tahun keduanya.
Zaluzhnyi dihormati di kalangan militer Ukraina dan dianggap sebagai pahlawan nasional. Dia dipuji berhasil menghentikan serangan skala penuh Rusia pada awal perang dan secara cakap memukul mundur pasukan Moskow.
Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, mengkritik kemungkinan pemecatan Zaluzhnyi, mengatakan karena kepemimpinan jenderal itu, "banyak warga Ukraina benar-benar percaya pada angkatan bersenjata."
Baca Juga: Kepemimpinan Ukraina Retak, Zelenskyy Disebut Pecat Panglima Angkatan Darat Zaluzhny
"Hari ini adalah saat di mana politik mungkin mengungguli akal sehat dan kepentingan negara," kata Klitschko di media sosial. Wali Kota ibu kota Ukraina ini kini menjadi kritikus vokal Zelenskyy. Sebaliknya, kantor kepresidenan menuduh kantor Klitschko tidak efisien.
Belum jelas siapa yang mungkin menggantikan Zaluzhnyi dan apakah penerusnya akan mendapat tingkat penghormatan yang sama dari pasukan Ukraina dan pemimpin pertahanan asing. Pemecatan ini dapat mengancam moral pada saat kritis dalam perang.
Menurut laporan media Ukraina dan Barat, Zelenskyy meminta Zaluzhnyi mengundurkan diri pekan lalu, tetapi jenderal tersebut menolak. Zaluzhnyi belum memberikan komentar secara publik mengenai laporan tersebut.
Situasi panas antara Jenderal Zaluzhny dan presiden meningkat sejak serangan balik Ukraina gagal menghasilkan perolehan wilayah yang signifikan di daerah yang diduduki oleh Rusia sehingga mengecewakan sekutu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.