Namun, upaya penyelamatan ini tidak selalu berjalan mulus. Akibat mesin bor rusak karena membentur logam, para "penambang tikus” manual dikerahkan untuk mengebor batu dan kerikil dengan tangan.
Para penambang ini berspesialisasi dalam metode berisiko dan kontroversial yang sering digunakan untuk menambang batu bara di ruang sempit.
Selain itu, tim penyelamat mulai membangun poros vertikal menggunakan bor baru meski memiliki jumlah sisa puing hampir dua kali lipat jumlah yang dibutuhkan untuk penggalian horizontal.
Sebanyak 41 pekerja ini terjebak sejak 12 November lalu saat tanah longsor menyebabkan sebagian terowongan sepanjang 4,5 kilometer itu runtuh.
Ambruknya terowongan terjadi sekitar 200 meter dari pintu masuk dan saat itu ada 50 hingga 60 pekerja yang hadir.
Dalam insiden yang terjadi pada malam hari itu, pekerja yang berada di dekat pintu keluar terowongan berhasil menyelamatkan diri, namun yang lainnya masih terjebak.
Terowongan ini merupakan bagian dari Proyek Char Dham yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses ke tempat-tempat ziarah Hindu terkemuka dan daerah-daerah di dekat perbatasan Tiongkok.
Untuk mencegah insiden serupa di masa depan, pemerintah India pekan lalu mengumumkan bahwa Otoritas Jalan Raya Nasional India akan melakukan audit keselamatan terhadap 29 terowongan yang saat ini sedang dibangun.
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api Terjadi Lagi di India, 14 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.