Kompas TV internasional kompas dunia

Gencatan Senjata Israel-Hamas Sudah Berlaku, Pertukaran Puluhan Sandera dan Tahanan Segera Dimulai

Kompas.tv - 24 November 2023, 19:14 WIB
gencatan-senjata-israel-hamas-sudah-berlaku-pertukaran-puluhan-sandera-dan-tahanan-segera-dimulai
Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi, (24/11/2023), membuka jalan untuk pertukaran puluhan sandera yang dipegang oleh militan di Gaza sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi (24/11/2023).

Kesepakatan itu membuka jalan untuk pertukaran puluhan sandera yang dipegang oleh militan di Gaza sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

Berhentinya pertempuran memberikan sedikit kelegaan bagi 2,3 juta penduduk Gaza yang telah menanggung berbagai serangan Israel selama berminggu-minggu.

Termasuk keluarga di Israel yang khawatir akan nasib keluarga yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang ini.

Gencatan senjata dimulai pukul 7 pagi waktu setempat (0500 GMT atau 14.00 WIB) dan akan berlangsung setidaknya selama empat hari.

Selama periode ini, kelompok penguasa Gaza, Hamas, berjanji akan membebaskan setidaknya 50 dari sekitar 240 sandera yang diambil oleh mereka dan militan lain pada 7 Oktober, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Jumat (24/11/2023).

Hamas menyatakan, Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina.

Kesepakatan ini juga menyediakan bantuan lebih banyak untuk mencapai selatan Gaza, di mana warga Palestina menghadapi kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan listrik yang parah.

Tidak lama setelah gencatan senjata berlaku, empat tangki bahan bakar dan empat tangki gas masak memasuki Jalur Gaza melalui perlintasan Rafah dari Mesir, kata pihak Israel.

Selama gencatan senjata, Israel setuju untuk mengizinkan pengiriman 130.000 liter bahan bakar per hari, sekitar dua kali lipat dari yang sebelumnya diizinkan tetapi masih hanya sebagian kecil dari kebutuhan harian Gaza yang diperkirakan lebih dari 1 juta liter.

Selama sebagian besar dari tujuh minggu perang ini, Israel melarang masuknya bahan bakar ke Gaza dengan alasan dapat digunakan oleh Hamas untuk keperluan militer.

Badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina UNRWA menolak klaim itu, mengatakan pengiriman bahan bakar diawasi dengan ketat dan sangat diperlukan untuk menghindari bencana kemanusiaan.

Bahan bakar diperlukan untuk menjalankan generator yang menghidupkan fasilitas pengolahan air, rumah sakit, jaringan telekomunikasi, dan infrastruktur kritis lainnya.

Baca Juga: Tentara Israel Serbu Rumah Sakit Indonesia, Hancurkan Generator Listrik dan Bunuh 1 Wanita

Puing Taman Kanak-Kanak Gaza setelah dibom Israel. Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi, (24/11/2023), membuka jalan untuk pertukaran puluhan sandera yang dipegang oleh militan di Gaza sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel. (Sumber: AP Photo)

Kelompok pertama dari 50 sandera yang akan dibebaskan menurut kesepakatan ini adalah warga Israel, termasuk beberapa yang memiliki kewarganegaraan kedua, menurut pejabat Hamas yang berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan untuk membahas rincian dengan media.

Pejabat tersebut tidak memberikan komentar mengenai laporan media bahwa Hamas juga setuju untuk melepaskan non-warga Israel, termasuk 23 warga Thailand.

Menteri Luar Negeri Thailand mengatakan kepada wartawan di Bangkok bahwa ia belum dapat mengonfirmasi laporan tersebut.

Kedua belah pihak akan melepaskan perempuan dan anak-anak terlebih dahulu. Israel mengatakan gencatan senjata akan diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

Kesepakatan pertukaran ini dicapai setelah berminggu-minggu negosiasi tidak langsung yang menegangkan, dengan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir sebagai mediator.

Jika tetap berlangsung, ini akan menjadi jeda signifikan pertama dalam pertempuran sejak Israel menyatakan perang kepada Hamas tujuh minggu yang lalu.

Kesepakatan ini menimbulkan harapan untuk akhirnya meredakan perang, yang telah meratakan wilayah luas di Gaza, memicu lonjakan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, dan menimbulkan ketakutan akan perang yang lebih luas di seluruh Timur Tengah.

Israel menolak spekulasi semacam itu, mengatakan bahwa mereka bertekad melanjutkan serangan besar-besaran setelah gencatan senjata berakhir.

Kelompok pertama dari 13 perempuan dan anak-anak yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan Jumat sore waktu Gaza, menurut Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

Tiga tahanan Palestina, juga perempuan dan anak-anak, akan dibebaskan untuk setiap sandera yang dibebaskan.

Baca Juga: Terungkap, Intelijen Israel Ternyata Dapat Bocoran Rencana Serangan Hamas tapi Tak Mengacuhkannya

Warga Palestina mencari korban selamat di Rafah, Jumat, (24/11/2023). Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi, (24/11/2023), membuka jalan untuk pertukaran puluhan sandera yang dipegang oleh militan di Gaza sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel. (Sumber: AP Photo)

Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan, sebagian besar remaja yang ditahan selama setahun terakhir karena melempar batu dan pelanggaran kecil lainnya.

Pembebasan sandera dapat meningkatkan semangat di Israel, di mana nasib mereka telah mengguncang negara ini.

Keluarga sandera telah menggelar demonstrasi besar-besaran untuk mendesak pemerintah membawa mereka pulang.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, telah memberitahu keluarga sandera yang terdaftar untuk dibebaskan Jumat.

Secara terpisah, militer Israel menjatuhkan selebaran di selatan Gaza, memberi peringatan kepada ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi ke sana agar tidak mencoba kembali ke rumah mereka di bagian utara wilayah tersebut, yang menjadi fokus serangan darat Israel.

Israel mengatakan mereka akan menghalangi upaya untuk kembali. Meskipun peringatan itu, ratusan warga Palestina terlihat berjalan ke utara hari Jumat.

Perbatasan utara Israel dengan Lebanon sepi hari Jumat, sehari setelah kelompok militan Hizbullah Lebanon, sekutu Hamas, melakukan jumlah serangan tertinggi dalam satu hari sejak pertempuran dimulai pada 8 Oktober.

Hizbullah bukan pihak dalam kesepakatan gencatan senjata, tetapi diperkirakan akan menghentikan serangannya.

Perang pecah ketika ribuan anggota Hamas dan kelompok lain menyerbu selatan Israel, dituding membunuh setidaknya 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menawan puluhan sandera, termasuk bayi, perempuan, dan orang dewasa lanjut usia, serta prajurit.

Baca Juga: Benarkah Israel Lakukan Genosida atas Rakyat Palestina? Ini Penjelasan Lengkap Konsep Genosida

Tentara Israel di Gaza.Gencatan senjata selama empat hari dalam perang Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi, (24/11/2023), membuka jalan untuk pertukaran puluhan sandera yang dipegang oleh militan di Gaza sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel. (Sumber: Anadolu)

Beberapa laporan internal Israel kemudian muncul bahwa pengunjung festival musik dekat perbatasan Gaza justru sebagian besar dibunuh helikopter Israel sendiri, jumlahnya ratusan warga sipil Israel.

Selain itu, muncul laporan bahwa tentara darat Israel dengan sengaja ikut menembaki, termasuk dengan tank, berbagai pemukiman dimana Hamas dan sandera warga sipil Israel berada, termasuk anak-anak Israel.

Hamas diharapkan akan menuntut sejumlah besar tahanan berprofil tinggi sebagai imbalan untuk prajurit Israel.

Pengeboman Israel, yang kini memasuki minggu ketujuh, telah membunuh lebih dari 13.300 warga sipil Palestina, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, yang melanjutkan hitungannya yang terperinci dari korban di Gaza sejak perang dimulai.

Angka-angka baru ini belum sepenuhnya diperinci, tetapi perempuan dan anak-anak secara konsisten menyumbang sekitar dua pertiga dari jumlah kematian.

Angka tersebut belum termasuk pembaruan dari rumah sakit di utara dan mayat-mayat warga sipil Palestina yang bergeletakan di jalan karena dibunuh saat berupaya menyelamatkan diri ke Selatan.

Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan sekitar 6.000 orang dilaporkan hilang, dikhawatirkan tertimbun di bawah puing-puing.

Israel terus melancarkan serangan ke berbagai target sepanjang malam menjelang gencatan senjata dan menghancurkan sejumlah terowongan dan sejumlah sumur terowongan di area Rumah Sakit Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, kata militer.

Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan perang setelah gencatan senjata berakhir untuk menghancurkan kapabilitas militer Hamas, mengakhiri pemerintahan Hamas selama 16 tahun di Gaza, dan mengembalikan semua sekitar 240 tawanan yang ditahan di Gaza oleh Hamas dan kelompok lainnya.

"Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," kata Netanyahu.

Dia juga telah menyampaikan pesan yang sama dalam panggilan telepon kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Washington memberikan dukungan militer dan diplomatik yang luas kepada Israel sejak awal perang ini.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikutip mengatakan kepada pasukan pada Kamis bahwa istirahat mereka akan singkat dan perang akan dilanjutkan dengan intensitas tinggi setidaknya dua bulan ke depan.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x