KOMPAS.TV – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengumpulkan data di lapangan dan mewawancarai pilot dalam melakukan investigasi kecelakaan helikopter yang jatuh di Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Bali.
Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono melalui pesan WhatsApp, Sabtu (20/7/2024).
“Kita akan collect data dulu di lapangan dan setelah itu wawancara dengan pilot,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah KNKT mengumpulkan data lapangan dan mewawancarai pilot, mereka akan melakukan analisa.
Baca Juga: Helikopter Bali Tour Jatuh di Kuta Selatan, Sempat Mengudara 4 Menit
“Setelah data terkumpul baru dilakukan analisa,” ucapnya.
Pada Jumat malam, Soerjanto menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan investigator ke lokasi jatuhnya helikopter di Bali. “KNKT sudah mengirim investigator ke lokasi,” kata dia.
Sebelumnya, helikopter Bali Heli Tour PK-WSP crash landing di Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024).
Heli tersebut berpenumpang lima orang, yakni pilot Bernama Dedi Kurnia (L/Indonesia/pilot), serta tiga penumpang, yakni Russel James Harris (L/Australia), Eloira Decti Paskilah (P/Indonesia), Chriestope Pierre Marrot Castellat (L/Australia), dan seorang kru bernama Oki (L/Indonesia). Semua penumpang selamat.
“Awalnya heli take off dari helipad GWK pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan tour wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya melalui humas Basarnas Gusti Ayu saat dihubungi via pesan WhatsApp, Jumat sore.
Ia menjelaskan, pihaknya menerima informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita. Berdasarkan informasi awal heli membawa 5 orang termasuk pilot dan crew.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ternyata Pernah Promosikan Helikopter Bali Helitour yang Jatuh Terlilit Layangan
Berkaitan dengan peristiwa itu, Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengimbau agar publik tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya helikopter di Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali.
Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Jumat (19/7/2024) menyebut pemeriksaan resmi mengenai penyebab jatuhnya heli tersebut hanya dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Resmi hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar," kata dia, dikutip Antara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.